Sebagian Beras Impor Sudah Tiba di Tanah Air, Bantu Redam Lonjakan Harga Jelang Akhir Tahun
Ekonomi dan bisnis | 17 Desember 2022, 12:38 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Perum Bulog mulai merealisasikan impor beras sebanyak 200.000 ton hingga akhir 2022.
Beras impor tersebut, diharapkan dapat memperkuat cadangan pemerintah sekaligus menjadi sinyal bagi pelaku perberasan lainnya untuk melepas stok sehingga suplai di pasar tak lagi menipis dan laju kenaikan harga beras teredam.
Realisasi itu dibuktikan dengan kedatangan sebanyak 4.900 ton beras dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022).
Beras impor yang tiba itu telah dikemas di dalam karung berlogo Bulog ukuran 50 kilogram (kg) dengan kadar pecah 5 persen.
Sebanyak 5.000 ton beras dari Thailand juga diperkirakan tiba pada hari yang sama di Pelabuhan Merak, Banten.
Melansir dari Kompas.id, saat meninjau bongkar muat, Menteri Perdagangan Zukifli Hasan menyatakan, beras impor didatangkan untuk menstabilkan harga di tingkat konsumen.
Ia melihat, harga beras dalam beberapa bulan terakhir sudah meroket sampai Rp 1.000 per kg sehingga Bulog perlu operasi pasar. Namun, setelah Bulog menggelontorkan stoknya, harga masih merangkak naik. Padahal, stok Bulog sudah berkurang banyak.
“Oleh sebab itu, kita harus mencari sumber suplai beras agar kepercayaan pasar tidak terganggu,” tutur Zulhas, sapaan akrabnya.
Baca Juga: 5.000 Ton Beras Impor Vietnam Tiba di Tj. Priok, Buwas: Nanti Sore Ada Lagi Dari Thailand
Berdasarkan Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis menunjukkan, rata-rata nasional harga beras medium di pasar tradisional per Jumat (16/12/2022) berkisar Rp 12.350-Rp 12.550 per kg. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan pada awal semester II-2022 yang Rp 11.550-Rp 11.750 per kg.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Kompas.id