Luhut Bilang Indonesia Berupaya Wujudkan Visi Poros Maritim Dunia Lewat AIS Forum
Ekonomi dan bisnis | 13 Desember 2022, 15:53 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Indonesia menunjukkan kepemimpinanya dalam menyatukan seluruh negara kepulauan dan pulau yang ada di dunia melalui Archipelagic and Island States (AIS)) Forum.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Peringatan Hari Nusantara, Selasa (13/12/2022) yang disiarkan dalam kanal youtube Kementerian Investasi – BKPM.
Archipelagic and Island States (AIS) Forum yang diinisiasi Indonesia pada 2018 merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan visi poros maritim dunia.
Lebih lanjut, Luhut menuturkan bahwa Indonesia melanjutkan cita-cita besar dalam Deklarasi Djuanda dengan menunjukkan kepemimpinan menyatukan seluruh negara kepulauan dan pulau yang ada di dunia melalui AIS Forum.
"Kepemimpinan Indonesia dalam berbagai inisiatif kelautan di tingkat global adalah usaha kita meneruskan Deklarasi Djuanda dan meneguhkan takdir kita sebagai Nusantara yang kuat, utuh, dan berkontribusi bagi dunia, bagi tata kelautan global," ujarnya.
Baca Juga: Luhut Sebut Pernikahan Kaesang-Erina Hidupkan Ekonomi Solo dan Yogya, dari PO Bus Lokal hingga UMKM
Luhut mengemukakan, melalui Deklarasi Djuanda, pada 65 tahun yang lalu Indonesia menegaskan diri dengan teguh bahwa Indonesia adalah sebuah Nusantara, tanah air yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Perjuangan tak kenal lelah dari Indonesia itu membuahkan hasil lebih dari 20 tahun kemudian pada 1982 di mana konsep negara kepulauan yang diinisiasi Indonesia resmi disahkan oleh Konvensi PBB Tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982.
Sebagai informasi, AIS Forum telah menggelar empat kali pertemuan tingkat menteri yang mendorong komitmen dan menjadi sarana diskusi negara pulau dan kepulauan untuk menjaring kerja sama dan kolaborasi konkret.
Melalui forum tersebut, ke 46 negara kepulauan dan pulau didorong untuk melakukan kolaborasi bersama dan kerja nyata meningkatkan ekonomi dan perlindungan lingkungan laut.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV