Kerugian Mobil Listrik Dibanding dengan Mobil BBM, dari Harga hingga Jangkauan, Begini Hitungannya
Ekonomi dan bisnis | 6 Oktober 2022, 12:41 WIBSOLO, KOMPAS.TV – Mobil listrik disebut mempunyai keunggulan bisa menghemat ongkos bahan bakar minyak (BBM) serta biaya operasional yang lebih rendah. Namun, untuk mencapai beberapa keuntungan itu, butuh investasi besar diawal yang harus dikeluarkan.
Berdasarkan hasil analisis yang dikeluarkan oleh Kompas.id, berikut adalah hasil hitungan kerugian dari segi harga dan biaya operasional mobil listrik dengan mobil konvensional (berbahan bakar minyak).
Kompas menganalisis harga dan biaya operasional dari 69 mobil konvensional dan listrik. Sejumlah mobil ini terdiri dari kelas mobil kecil LCGC (low cost green car), mobil kota/hatchback, sport utility vehicle (SUV), dan minibus multi-purpose vehicle (MPV).
Kategori ini dipilih karena mewakili jenis mobil listrik yang sudah ada di Indonesia dengan harga di bawah Rp 1 miliar.
- Selisih harga mobil
Mobil listrik lebih mahal 47 persen ketimbang mobil konvensional. Harga rata-rata untuk mobil BBM adalah Rp 419,9 juta, sedangkan mobil listrik mencapai Rp 617,6 juta. Selisihnya adalah sebesar Rp 197 juta.
Dari angka selisih tersebut, jika digunakan untuk membeli BBM Pertalite Pertamina dengan harga Rp 10.000 per liter, volume BBM yang dibeli adalah 19.761 liter.
Volume sebanyak itu dapat digunakan untuk berkendara sejauh 303.768 km atau 15 tahun 2 bulan. Ini dengan asumsi setiap tahun melakukan perjalanan 20.000 km dan efisiensi mesin rata-rata 15,37 km per 1 liter.
Baca Juga: Sejumlah Ganjalan Pengembangan Mobil Listrik di Indonesia, dari Ekosistem sampai Baterai
- Jangkauan
Tantangan lain yang harus dihadapi calon pembeli kendaraan listrik adalah jangkauan mobil yang relatif lebih rendah ketika penyimpanan energinya dalam kondisi penuh (tangki BBM penuh dan baterai penuh).
Secara rata-rata, daya jangkau mobil BBM ketika tangki penuh adalah 722,9 km. Sedangkan mobil listrik hanya sekitar setengahnya (45 persen) 328,2 km.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.id