Jelang Musim Dingin di Sejumlah Negara, Indonesia Diproyeksikan Bakal Diserbu Permintaan Batubara
Ekonomi dan bisnis | 5 Oktober 2022, 08:19 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Sentimen terhadap harga batubara dinilai akan positif menyusul momen musim dingin yang akan terjadi di sejumlah negara, khususnya negara di bagian utara bumi.
Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan memperkirakan, harga batubara di musim dingin masih sangat solid. Penggunaan batubara oleh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) akan meningkat, khususnya untuk perangkat penghangat tubuh.
“Dengan demikian, akan ada peningkatan permintaan batubara untuk sektor kelistrikan khususnya dari negara Asia seperti China, India, Korea Selatan, dan Jepang,” ujarnya Senin (3/10/2022), dilansir dari Kontan.co.id.
Harga komoditas energi ini pun diproyeksi bisa bertahan di atas level US$ 400 per ton.
Selain karena tensi antara Uni Eropa dan Rusia yang masih berlanjut, pipa gas Nord Stream saat ini sedang mengalami kebocoran.
“Selain itu harga gas alam Eropa juga melonjak, ini juga bisa berpengaruh positif pada harga batubara global,” jelas Felix.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Ada Tujuh Pemimpin Negara yang Pernah Memohon Dikirimi Batubara dan Minyak
Permintaan batubara bisa melebihi stok
Kepala Riset Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menyebut, permintaan batubara masih bisa melebihi jumlah pasokan di semester kedua 2022.
Hal itu karena kuota pasokan energi yang dibutuhkan untuk musim dingin, terutama di negara Eropa dan Asia
“Ketika pipa Nord Stream 1 dan 2 baru-baru ini melaporkan kebocoran, Eropa telah mempercepat pencariannya untuk memperoleh sumber energi alternatif, terutama batubara,” terang Robertus, Senin (3/10).
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kontan.co.id