Disebut Generasi Elit, Sri Mulyani Minta Penerima LPDP Tak Lupa untuk Berbakti untuk Negeri
Ekonomi dan bisnis | 5 Oktober 2022, 05:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta kepada 32.825 orang Awardee atau penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) agar nantinya dapat kembali ke Tanah Air untuk berkontribusi memajukan Indonesia.
“Indonesia pasti membutuhkan Anda. Tidak untuk kembali dan kemudian Anda meminta ke negara lebih banyak lagi, tapi kembali untuk membaktikan dan memberi lebih banyak bagi Indonesia,” pesannya dalam Persiapan Keberangkatan Penerima Beasiswa LPDP Angkatan 193 dan 194 di Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Disebutkan, 32.826 orang penerima beasiswa LPDP tersebut berasal dari 34 provinsi di Indonesia dengan 67 persen di antaranya akan mengemban pendidikan di dalam negeri, sedangkan 32 persen sisanya di luar negeri.
Adapun untuk bidang pendidikan yang akan ditekuni para penerima beasiswa LPDP ini beragam. Areanya pun sangat dibutuhkan untuk bisa terus membangun maupun menciptakan perbaikan Indonesia.
“Area-area (bidang pendidikan yang ditekuni) itu jelas sangat dibutuhkan Indonesia untuk bisa terus membangun dan menciptakan perbaikan kemajuan agar kita bisa menjadi negara maju,” terang Sri Mulyani.
Baca Juga: 138 Alumni Beasiswa LPDP Belum Pulang, Anggota DPR Sakit Hati: APBN Biayai Mereka Sekolah
Pesan Sri Mulyan ini sejalan dengan tema Angkatan 193 dan 194 yaitu, Refleksi Merah Putih: Aku Pergi Untuk Kembali.
Tema tersebut mengandung banyak dimensi yang sangat penting seperti elemen kebangsaan. Juga terdapat aspek melankolis, mengingat para Awardee diminta kembali ke Indonesia untuk berbakti kepada negara.
“Ini juga merupakan ikatan batin dan ikatan kebangsaan antara Anda sebagai penerima LPDP beasiswa dengan Republik Indonesia,” ungkapnya.
Terlebih lagi, ia menuturkan penerima beasiswa LPDP merupakan generasi elit lantaran hanya 0,01 persen dari total penduduk Indonesia sehingga Tanar Air sangat membutuhkan kontribusi mereka.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV