Survei Indikator Politik: Mayoritas Warga Inginkan BLT BBM Rp1 Juta
Ekonomi dan bisnis | 8 September 2022, 12:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mayoritas masyarakat menginginkan bantuan langsung tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan BBM sebesar Rp1 juta, bukan Rp600.000. Hal itu terungkap dari hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Rabu (7/9/2022).
"Sekitar 50 persen yang menginginkan kompensasi dalam bentuk tunai terutama hingga jumlah Rp1 juta sebanyak 16,9 persen, Rp500.000 sebanyak 16,1 persen dan Rp300.000 sebanyak 7 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (8/9/2022).
"Di antara yang menyatakan pendapat, tampak semakin rendah nominal cenderung semakin panjang durasi, atau sebaliknya," ujarnya.
Baca Juga: Tarif Grab Bike Naik Mulai Sabtu 10 September, Cek Lagi Rincian Kenaikannya
Survei tersebut diadakan sebelum harga BBM dinaikkan oleh pemerintah pada 3 September lalu. Survei diadakan tepatnya pada 25-31 Mei 2022. Hasil survei juga mengungkap, sebenanya mayoritas responden menolak kenaikan BBM.
Burhanuddin mengatakan, meski mayoritas warga setuju bahwa subsidi BBM tidak tepat sasaran, penolakan terhadap kenaikan harga BBM tidak berbeda antara yang setuju maupun tidak setuju bahwa subsidi BBM tidak tepat sasaran.
"Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi sudah sangat luas didengar warga, sekitar 71,8 persen masyarakat tahu. Mayoritas warga juga menentang kenaikan harga BBM sebesar 78.7 persen dari responden," ujarnya.
Kemudian para responden ditanya, jika kenaikan harga BBM tetap terjadi, kompensasi apa yang diinginkan. Hasilnya, kecenderungan warga tampak cukup menyebar terhadap sejumlah kompensasi yang sebaiknya diberikan untuk mengurangi dampak kenaikan harga BBM.
Baca Juga: Singapura Tarik Kecap dan Saus ABC Karena Mengandung Sulfur Dioksida dan Asam Benzoat
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :