Warga Medan Diminta Galakkan Tanam Cabai, untuk Tekan Angka Inflasi
Ekonomi dan bisnis | 2 September 2022, 09:49 WIBMEDAN, KOMPAS.TV – Satgas Pangan Kota Medan, Sumatera Utara, akan menggalakkan warga setempat untuk menanam cabai di masing-masing rumah guna menekan angka inflasi di Kota Medan yang berada di bawah lima persen.
Sekretaris I Satgas Pangan Kota Medan Emilia Lubis menuturkan, pekan depan seluruh camat akan dikumpulkan untuk bikin tabulampot (tanaman buah dalam pot). Selain itu, pihak TNI/Polri juga akan menggerakkan masyarakat di ibu kota Provinsi Sumatera Utara untuk menanam cabai khususnya di lahan perkarangan rumah.
"Kita mengharapkan partisipasi masyarakat, karena kita tidak ada anggaran. Ini memotivasi warga saja, seperti di polybag, kantong plastik, ember, ban bekas, kaleng cat dan sebagainya," jelasnya di Medan, Kamis (1/9/2022), seperti dikutip dari Antara.
Data Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan menyebutkan, kebutuhan cabai merah di pasaran saat ini sekitar 454,58 ton per bulan atau 15,15 ton per har. Sementara, untuk cabai rawit 146,12 ton per bulan atau 4,87 ton per hari.
Baca Juga: Mendagri Imbau Pemda Cepat Tanggap Tangani Lonjakan Inflasi
Emilia yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan menyampaikan, cabai merah yang tercatat sebagai penyumbang inflasi di daerah ini akibat minimnya pasokan di pasaran.
Saat ini cabai merah di pasar tradisional bertahan tinggi pada kisaran harga Rp90.000 per kilogram dari sebelumnya Rp50.000, dan cabai rawit Rp40.000 per kg dari Rp25.000 di Kota Medan.
Ia juga mengungkapkan, kalau cabai merah dan rawit dipastikan tidak ada penimbunan, hanya biaya produksi yang tinggi dan gagal panen akibat anomali cuaca sejumlah daerah penghasil di Sumut.
"Belum lagi banyak petani cabai di kaki Gunung Sinabung beralih menanam sayuran. Informasi yang kita terima dari 100 orang, kini cuma tinggal 10 petani tetap menanam cabai," terangnya.
Baca Juga: BPS Sebut Inflasi 67 dari 90 Kota Lewati Batas, Penyebabnya Cabai Merah hingga Rokok Kretek
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV