Kemensos Respons soal Bansos yang Disebut Jadi Penyebab Harga Telur Melonjak
Ekonomi dan bisnis | 26 Agustus 2022, 14:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Sosial (Kemensos) menanggapi soal tudingan bahwa bansos menjadi salah satu penyebab melonjaknya harga telur.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam rapat di DPR menyebut salah satu penyebab melonjaknya harga telur karena permintaan yang tinggi dari Kemensos untuk bantuan sosial.
Namun, Sekretaris Jenderal Kemensos Harry Nikmat mengatakan, bantuan sembilan bahan pokok (sembako) dari Kemensos pada triwulan I 2022 telah disalurkan sekaligus secara tunai melalui PT Pos Indonesia, ada juga yang disalurkan melalui Bank Syariah Indonesia (BSI).
Kata dia, belum tentu bansos yang diberikan tersebut dimanfaatkan untuk membeli telur.
"Bantuan yang disalurkan BSI dapat dibelanjakan di mana saja. Tidak harus belanja telur," kata Harry, Jumat (26/8/2022), dikutip dari Kompas.com.
Harry menjelaskan, bantuan sembako pada bulan Mei 2022, diberikan dalam bentuk tunai melalui PT Pos Indonesia. Kemudian, Kemensos kembali menyalurkan bansos dalam bentuk tunai pada Agustus ini, melalui BSI.
Dengan demikian, Harry menegaskan bahwa penyaluran bansos sepanjang Januari-Juli tahun ini, Kemensos tidak berkaitan dengan kenaikan harga telur dalam 5 bulan terakhir.
Baca Juga: Target Mendag Zulhas Normalkan Harga Telur: Paling Lambat Dua Minggu
"Fakta profil penyaluran Januari-Juli 2022 ini sudah sangat jelas tidak ada kaitan dengan kenaikan harga telur 5 bulan terakhir di Aceh," ujarnya.
Diketahui, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Mendag Zulhas sebelumnya sempat menyebut, salah satu penyebab naiknya harga telur ayam adalah karena adanya permintaan telur dari Kemensos untuk keperluan bansos.
Hal ini pun menurut dia membuat demand akan telur tinggi sehingga berpengaruh pada kenaikan harga.
"Kemensos juga untuk keperluan bansos dirapel 3 bulan dan bantuannya itu dari bentuk telur. Telur kalau (stok) kurang dikit harga jadi naik," tuturnya.
Pendapat Mendag pun dibenarkan oleh Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra yang mengatakan, kejadian serupa pernah terjadi pada Desember 2021.
Ia mengungkapkan, penyerapan telur oleh pemerintah untuk bansos menyebabkan harga telur ayam ras di tingkat peternak mencapai Rp 23.000 per kilogram dengan puncak tertinggi terjadi pada Minggu IV Desember 2021 yang mencapai Rp 26.900 per kilogram.
Baca Juga: Zulhas Beber Kenapa Bansos Kemensos Bisa Jadi Penyebab Harga Telur Melonjak
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Kompas.com