> >

PKS Sebut, Ribuan Nelayan Terancam Bangkrut Jika Harga BBM Naik

Kebijakan | 24 Agustus 2022, 09:40 WIB
Para nelayan usai melaut. Peraturan daerah terindikasi membebani nelayan kecil di daerah lantaran pungutan retribusi izin daerah dan harga BBM yang lebih mahal. (Sumber: Kompastv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Rencana kenaikan bahan bakar minyak BBM bersubsidi dinilai akan memukul kondisi nelayan kecil. Sebelum ini, kenaikan harga solar nonsubsidi sudah memukul nelayan dan dunia perikanan.

Ketua DPP PKS Bidang Tani dan Nelayan Riyono menyebutkan, penderitaan nelayan dan dunia perikanan bertambah dengan harga solar yang mencapai Rp23.000 per liter.

"Ada hampir 3.000 kapal tidak bisa melaut karena biaya BBM membengkak sampai 60 persen dari biasanya. Kenaikan BBM dan juga diiringi kenaikan perbekalan membuat sekarat nelayan," lanjut Riyono dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.tv, Rabu (24/8/2022).

Baca Juga: Presiden KSPI Said Iqbal: Kenaikan Harga BBM yang Tak Diimbangi Kenaikan Upah Bikin Daya Beli Anjlok

Menurut Riyono, kenaikan BBM ini berdampak sangat serius. Ada hampir 7.000 kapal di atas 30 GT izin pusat yang terancam bangkrut akibat kenaikan harga solar ini. Belum lagi jika solar subsidi dinaikkan, jumlah nelayan kecil yang terdampak akan sangat besar.

"Visi poros maritim tidak mampu hadir disaat nelayan susah, negara tidak hadir saat kondisi susah," kata Riyono

Riyono pun secara tegas menyampaikan, nelayan binaan PKS tegas menolak dan meminta dana pembangunan IKN dialihkan untuk subsidi solar bagi nelayan kecil.

“Harapan baru nelayan dan sektor perikanan mampu bangkit sebagai pengungkit ekonomi nasional terganjal oleh berbagai regulasi dan kondisi yang memberatkan nelayan dan pelaku usaha perikanan,” ungkapnya.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU