Pengabdi Mi Instan Tenang, Mendag dan Direktur Indofood Bilang Harganya Takkan Naik 3 Kali Lipat
Ekonomi dan bisnis | 11 Agustus 2022, 07:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang menyebut harga mi instan akan naik 3 kali lipat. Menurut Zulhas, harga mi instan tidak akan naik tajam karena suplai gandum akan membanjiri pasar dari negara lain.
Yakni dari Australia, Kanada, dan Amerika Serikat yang akan panen gandum sehingga harga gandum dunia tidak akan melonjak, begitu juga dengan harga mi instan.
Apalagi, Ukraina juga mulai mengekspor gandumnya, karena ada kesepakatan dengan Rusia dan jaminan keamanan dari Turki dan PBB.
"Enggak (tidak akan naik harga), mudah-mudahan nanti kan, ini sudah (melimpah suplai gandum)," kata Zulhas saat ditemui wartawan di gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (10/8/2022).
Baca Juga: Harga Mie Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat, Berikut Daftar Harga Terbaru di Warung
"Dulu kan gagal panennya di Australia, Kanada gagal, Amerika ya, sekarang perannya sukses, apalagi sekarang Ukraina sudah mulai jual," ujarnya.
Menurut Zulhas, dengan kondisi pasokan yang banyak, harga gandum akan mulai turun pada September 2022.
"Mungkin September trennya akan turun," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang. Ia menyebut pernyataan Mentan soal harga mi instan akan naik 3 kali lipat, adalah hal yang berlebihan.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :