Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Citayam Fashion Week Agar Tak Dimonopoli Sekelompok Elit
Ekonomi dan bisnis | 26 Juli 2022, 05:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Artis Indonesia Baim Wong mendaftarkan Citayam Fashion Week (CFW) sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) ke Kementerian Hukum dan HAM. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pun buka suara terhadap hal ini.
Menurutnya, secara hukum tentunya, boleh mendaftarkan HAKI dengan brand CFW. Namun, siapa saja yang mendaftarkan CFW sebagai HAKI harus secara transparan menjelaskan maksud dan tujuannya.
“Kalau yang mendaftarkan CFW ke HAKI berdasarkan siapa cepat dia dapat, itu sangat tidak adil karena yang besar pasti akan lebih cepat mengingat mereka memiliki penasehat-penasehat hukum yang hebat,” ujarnya dalam Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (26/7/2022).
Menparekraf pun mengingatkan agar CFW tak dimonopoli oleh sekelompok elit karena konsep yang ditampilkan dalam fenomena tersebut merupakan demokratisasi sub sektor fesyen dengan kepemilikan publik secara luas.
“Saya tak mau berprasangka buruk, saya maunya berprasangka baik. Kalau niatnya Baim baik untuk memberikan perlindungan dan bekerja sama dengan kelompok anak-anak Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok (SCBD),” jelasnya.
Baca Juga: Bikin Macet, Wagub DKI Jakarta dan Dirlantas Polda usul Citayam Fashion Week Pindah dari Dukuh Atas
Adapun, pihaknya berencana untuk melakukan diskusi agar CFW menjadi brand yang memberdayakan dan memberikan kesempatan kepada banyak talenta muda di bidang sub sektor fesyen.
Sandi menambahkan, yang terpenting adalah anak-anak SCBD ini bisa terfasilitasi, terberdayakan, tak ada yang terzalimi, tidak ada yang tersandera brand CFW sudah dimerekkan dan diinstitusionalkan.
“Harapan saya ini tak memicu pro dan kontra, tapi memikirkan yang terbaik buat anak-anak, tren fesyen, dan kebangkitan ekonomi serta pembukaan lapangan kerja,” katanya.
Manfaatkan ruang lain yang tak timbulkan kemacetan
Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf mengharapkan fenomena tren CFW di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta, yang sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas agar tak berkumpul di satu titik ruang publik.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV