Harga Cabai Berangsur Turun Menyusul Melimpahnya Pasokan
Ekonomi dan bisnis | 7 Juli 2022, 11:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Harga cabai di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur berangsur turun menyusul pasokan yang melimpah. Harga cabai tertinggi sebelumnya mencapai Rp 130.000 per kilogram, kini di kisaran Rp 80.000 per kg.
"Alhamdulillah produksi dan pasokan di sentra melimpah dan mulai hari ini harga cabai turun di kisaran Rp 70.000-Rp 80.000 per kg," kata Udin, salah satu pedagang di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur, Kamis (7/7/2022), dikutip dari Antara.
Udin memperkirakan, harga cabai kemungkinan masih akan turun lagi sampai hingga mencapai tingkat harga normal. Selain itu, sejauh ini pemerintah melakukan pengawalan distribusi pasokan pangan ke pasar.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per 4 Juli 2022, harga cabai merah besar turun 1,2 persen atau dari Rp 85.000 menjadi Rp 70.000 per kg. Sementara, cabai merah keriting turun 6,53 persen atau Rp 5.050 dari Rp 77.300 menjadi Rp72.250 per kg.
Cabai rawit yang sebelumnya sempat tembus Rp 120.000 per kilogram di pasaran, kini perlahan turun. Masing-masing untuk harga cabai rawit hijau dan rawit merah dari Rp 70.150 menjadi Rp 62.900 per kg dan dari Rp 94.800 menjadi Rp 90.700 per kg.
Baca Juga: Rentetan Dampak dari Masa Tanam Bawang Merah dan Cabai di Malang Mundur Akibat Cuaca
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan, produksi cabai besar nasional pada Juni tahun ini mencapai 78.040 ton dan cabai rawit 1.723 ton.
Kebutuhan cabai besar diperkirakan 76.317 ton sehingga neraca cabai besar surplus 1.723 ton. Hal yang sama juga terjadi pada cabai keriting, yang surplus 1.403 ton karena kebutuhan nasional Juni diperkirakan 72.159 ton.
"Memang ada dinamika harga menjelang hari raya Idul Adha. Dan ini adalah momentum yang terjadi setiap tahun, Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan tahun baru," tuturnya.
Kementerian Pertanian memastikan pasokan cabai dan kebutuhan pangan lain untuk masyarakat Jabodetabek dalam kondisi aman dan terkendali.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Antara