Dibayangi Situasi Geopolitik, Sri Mulyani Sebut Ketahanan Pangan RI Masih Aman
Ekonomi dan bisnis | 6 Juli 2022, 14:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan ketahanan pangan Indonesia dalam kondisi aman dalam tiga tahun terakhir. Bahkan, di tengah terbatasnya pasokan dan tingginya harga pangan dunia seperti sekarang.
“Berbagai negara sudah mengalami kenaikan harga pangan yang signifikan. Indonesia alhamdulillah dalam tiga tahun terakhir bisa memenuhi kebutuhan,” katanya dalam Securitization Summit 2022 di Jakarta, Rabu (6/7/2022).
Ketahanan pangan Indonesia yang aman itu tercermin dari sisi produksi beras dan komoditas pangan lainnya yang mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor.
Meski demikian, Ia menegaskan pemerintah masih terus membangun ketahanan pangan terutama di tengah situasi geopolitik yang menimbulkan kerawanan ketahanan pangan. Pemerintah juga diharapkan tidak terlena dengan pasokan pangan dalam negeri yang aman mengingat risiko inflasi tetap mengintai.
Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan 3 Provinsi Baru di Papua Dapat Anggaran Khusus Pemilu 2024
Ketahanan pangan ini pun menjadi isu yang mengemuka dalam Presidensi G20 Indonesia kini menjadi sumber inflasi dunia dengan adanya perang di Ukraina yang menimbulkan dampak supplay chain khususnya terhadap makanan dan pupuk.
Diketahui, tingkat inflasi Indonesia per Juni 2022 mencapai 0,61 persen (mtm), meningkat dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 0,4 persen. Sementara, secara tahunan tingkat inflasi pada Juni melonjak 4,35 persen, yang merupakan level tertinggi sejak Juni 2017 atau dalam lima tahun terakhir.
Angka tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan inflasi Negara lain yang sudah melonjak cukup tajam. Amerika Serikat misalnya, angka inflasinya sebesar 8,6 persen, Singapura 5,6 persen, Jerman 7,6 persen, dan Italia 8 persen.
Baca Juga: Krisis Pangan Dunia akibat Sanksi Eropa Jadi Salah Satu Agenda yang Dibahas Jokowi dan Putin
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV