Disperindag Kepri: Kenaikan Harga Cabai dan Bawang Merah Bakal Bertahan hingga Tiga Pekan ke Depan
Ekonomi dan bisnis | 27 Juni 2022, 19:14 WIBTANJUNGPINANG, KOMPAS.TV – Kenaikan harga sejumlah bahan pokok seperti cabai dan bawang merah diprediksi masih akan bertahan hingga tiga pekan ke depan. Kenaikan harga disebut disebabkan kendala produksi.
"Kenaikan harga cabai dan bawang merah terjadi hampir di semua provinsi, dipicu persoalan produksi petani," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Aries Fhariandi di Tanjungpinang, Senin (27/6/2022), dikutip dari Antara.
Hal ini mengingat, sejumlah daerah penghasil cabai maupun bawang merah di Pulau Jawa belum masuk masa panen. Bahkan sebagian daerah mengalami gagal panen akibat faktor cuaca.
Selain itu, beberapa daerah penghasil sedang mengalami pergantian tanaman cabai, yakni tanaman lama yang sudah tidak produktif diganti dengan tanaman yang baru.
"Sudah kami cek di beberapa daerah penghasil, sekitar tiga minggu lagi baru masuk masa panen. Kalau panen sudah marak, harga cabai dan bawang merah akan kembali normal," kata Aries.
Selain itu, menurut Aries, kenaikan harga cabai dan bawang merah saat ini juga dipengaruhi naiknya harga pupuk secara nasional sehingga turut berdampak terhadap tingginya biaya produksi para petani di daerah penghasil.
Baca Juga: Mendag Zulkifli Sebut Lonjakan Harga Cabai sebagai Bonus bagi Petani, IKAPPI: Kesalahan Berlogika
Disebutkan, Kepri selama ini sangat bergantung dengan pasokan cabai dan bawang merah dari Pulau Jawa. Ketika distributor membeli dengan harga tinggi dari daerah penghasil, maka harga jual di pasaran ikut tinggi.
"Makanya, kita tak bisa paksa pedagang jual harga murah, sebab mereka beli sudah dengan harga tinggi. Intinya stok barang ada, tapi pedagang tak bisa beli banyak karena khawatir tak laku," ujar Aries.
Upaya Stabilkan Harga
Adapun salah satu upaya yang dilakukan untuk menstabilkan harga cabai dan bawang merah di pasaran adalah dengan menggenjot produksi petani lokal di Kepri dan memberikan bantuan pupuk subsidi.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Antara