Sejumlah Daerah Masih Tunggu Kiriman Vaksin untuk Atasi Wabah PMK
Ekonomi dan bisnis | 23 Juni 2022, 13:16 WIBPALEMBANG, KOMPAS.TV – Untuk mengatasi wabah pengakit mulut dan kuku (PMK) di Sumatera Selatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan setempat meminta 500 ribu vaksin.
"Permintaan vaksin hewan tersebut sudah direspon pusat dan diperkirakan akan dikirim ke daerah ini pada Juli - Agustus 2022," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Efendi di Palembang, Kamis (23/6/2022), dikutip dari Antara.
Ruzuan menjelaskan, vaksin tersebut akan disuntikkan ke hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi yang berada di delapan kabupaten/kota yang ditemukan kasus PMK serta yang memiliki populasi sapi di atas 20 ribu ekor.
Delapan daerah yang ditemukan kasus PMK itu yakni Kota Palembang, Lubuklinggau, Kabupaten Banyuasin, Lahat, Musi Rawas, Pali, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Kabupaten Muara Enim.
Dengan vaksinasi hewan ternak tersebut dan tindakan pencegahan yang telah dilakukan akhir-akhir ini, diharapkan kasus PMK bisa segera dikendalikan atau tidak semakin meluas.
Berdasarkan data dari Tim Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, hingga Juni 2022 ini menemukan 220 kasus hewan ternak terutama sapi terjangkit PMK yang tersebar di delapan kabupaten dan kota Sumsel.
Baca Juga: Vaksin PMK Terus Digencarkan, Berikut Fakta-fakta Terkait Kasus PMK di Indonesia
Kebutuhan vaiksin PMK di Babel
Sementara, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membutuhkan 15 ribu dosis vaksin PMK yang juga untuk mengatasi penularan dan penyebaran PMK kepada ternak.
"Alhamdulillah, saat ini PMK masih dapat diatasi, namun kita tetap membutuhkan bantuan 15 ribu vaksin untuk mengatasi penularan virus tersebut," kata Pejabat (Pj) Gubernur Kepulauan Babel Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang.
Kebutuhan 15 ribu dosis vaksin PMK ini, lanjutnya, juga untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang memerintahkan pemerintah daerah untuk mempercepat vaksinasi PMK kepada ternak sapi, kerbau dan kambing.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Antara