Volkswagen akan Potong Jam Kerja dan Upah Lebih dari 4.500 Buruh, Dampak Kekurangan Suku Cadang
Ekonomi dan bisnis | 23 Juni 2022, 11:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pabrikan otomotif asal Jerman, Volkswagen AG, akan memangkas jam kerja dan upah pekerja di pabrik Sao Bernardo do Campo di Brazil. Hal itu dilakukan lantaran mereka terdampak kekurangan suku cadang mobil dan komponen elektronik untuk merakit kendaraannya.
Mengutip dari Antara, Kamis (23/6/2022), serikat pekerja logam Sao Bernardo do Campo telah bersepakat dengan perusahaan terkait rencana tersebut. Upah pekerja akan dipotong sebesar 12 persen dan jam kerja dipotong 24 persen dari biasanya. Kebijakan itu akan dimulai pada 7 Juli 2022.
Sementara itu, pabrik akan ditutup sementara pada akhir Juni ini selama 10 hari. Manajemen Volkswagen Brazil mengatakan, apa yang mereka lakukan adalah langkah untuk membuat tenaga kerja lebih fleksibel di unit Sao Bernardo do Campo, selama bulan Juli karena kurangnya komponen.
Pemotongan upah dan jam kerja itu akan dievakuasi setiap bulan, tergantung pasokan suku cadang kendaraan. Jika pasokan banyak, jam kerja dan upah mungkin akan kembali normal.
Baca Juga: November Nanti, Jokowi Ajak Xi Jin Ping Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Volkswagen memiliki hampir 8.200 karyawan di pabrik Sao Bernardo do Campo di dekat Sao Paulo, dengan 4.500 di antaranya bekerja di jalur perakitan.
Selain di Brazil, bisnis VW juga terdampak di Rusia akibat sanksi barat. Mereka menghentikan operasional 2 pabrik di sana dan merumahkan para pekerja.
Perusahan menawarkan pembayaran kepada karyawannya di pabrik perakitan mobil di Nizhny Novgorod, Rusia, jika mereka setuju untuk berhenti secara sukarela.
Tawaran kompensasi finansial dan asuransi kesehatan hingga akhir 2022 tersedia untuk sekitar 200 orang yang bekerja di pabrik Nizhny Novgorod.
Baca Juga: Inflasi Tinggi, Amerika Serikat Diperkirakan Masuk Jurang Resesi Tahun Depan
Volkswagen mengumumkan pada Maret bahwa produksi di pabrik Kaluga dan Nizhny Novgorod akan ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut karena sanksi Barat, dan ekspor kendaraan ke Rusia akan segera dihentikan.
Meskipun Volkswagen memiliki pabrik Kaluga secara langsung dan mempekerjakan sekitar 4.200 pekerja di sana, mereka tidak memiliki pabrik Nizhny Novgorod. Untuk pabrik yang terakhir, VW memiliki perjanjian kontrak dengan pemilik GAZ Group untuk merakit beberapa modelnya di sana.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Antara