> >

Indeks Transparansi Anggaran Indonesia Tertinggi Se-Asia Tenggara, Sri Mulyani: Bangga!

Ekonomi dan bisnis | 7 Juni 2022, 14:36 WIB
Indeks Transparansi Indonesia menempati peringkat pertama di Asia Tenggara dan peringkat 17 dari 120 negara dalam Open Budget Survey yang digelar International Budget Partnership. (Sumber: Instagram @smindrawati)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, indeks transparansi anggaran Indonesia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu dibuktikan dengan hasil Open Budget Survey (OBS) 2021, yang menempatkan transparansi anggaran Indonesia nomor 17 dari 120 negara di dunia.

"Salah satu hal penting yang membuat Indonesia mampu melewati tantangan selama pandemi Covid-19 adalah pengelolaan #APBNKiTa yang terjaga dari sisi akuntabilitas dan transparasinya. Pengelolaan keuangan negara juga secara konsisten terus diperbaiki dan ditingkatkan dengan menerapkan tata kelola birokrasi yang baik sesuai standar yang tinggi. Dan sebagaimana kita tahu, itu bukanlah tugas yang mudah," kata Sri Mulyani dikutip dari akun instagram pribadinya, Selasa (7/6/2022).

Dalam OBS 2021, Indonesia mendapat skor 70 untuk indeks transparansi anggaran. Sedangkan skor rata-rata dunia adalah 45.

Baca Juga: Bocoran dari Menkeu Sri Mulyani Soal Waktu Pencairan Gaji Ke-13

Penilaian OBS dibagi dalam 3 bagian. Untuk bagian transparansi, Indonesia dapat skor 70 dari skala 100 dan skor rata-rata dunia 45. Lalu untuk bagian partisipasi publik, RI mendapat skor 24 dari skala 100 dan skor rata-rata dunia 14. Terakhir dari sisi budget oversight atau pengawasan anggaran, Indonesia mendapat nilai 61 dari skala 100.

"Alhasil, berdasarkan Open Budget Survey 2021, kini indeks transparansi anggaran Indonesia membaik secara signifikan! Kita berada pada peringkat 17 dari 120 negara di dunia, bahkan menjadi peringkat 1 se-Asia Tenggara. Bangga!" ujar Sri Mulyani.

Peringkat indeks transparansi Indonesia tahun 2021 meningkat dibanding 2019, yang berada di peringkat 18 dari 118 negara dengan skor yang sama. Sedangkan pada 2015, Indonesia mendapat skor 59 dan berada di peringkat 26 dari 102 negara.

Baca Juga: Fraksi PKS dan YLKI Usul Penerbitan SIM Dialihkan ke Kemenhub

Kemudian di 2017, Indonesia mendapat skor 64 berada di peringkat 23 dari 115 negara.

"Ini adalah hasil kerja keras kita bersama dan patut kita syukuri dan banggakan. Semoga ke depannya, pengelolaan keuangan negara kita akan lebih baik lagi, semakin berkualitas, sehingga APBN dapat terus terjaga kesehatannya dan dampaknya semakin dirasakan oleh masyarakat. Karena pada hakikatnya APBN adalah instrumen untuk mewujudkan cita-cita konstitusi," tutur Sri Mulyani.

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber :


TERBARU