Selain Warung Pangan, Ini Skema Distribusi Minyak Goreng Rakyat yang Disiapkan Pemerintah
Kebijakan | 17 Mei 2022, 18:34 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah menyiapkan sejumlah skema distribusi minyak goreng rakyat, selain meluncurkan aplikasi digital Warung Pangan. Seperti yang diketahui, aplikasi digital Warung Pangan bisa digunakan untuk membeli minyak goreng rakyat Rp14.000 per liter.
Warung Pangan merupakan platform digital pendistribusian minyak goreng terintegrasi yang diluncurkan BUMN Holding Pangan ID FOOD, Selasa (17/5/2022).
Menurut Direktur Utama Holding pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan, sejumlah skema distribusi minyak goreng juga sudah disiapkan. Pertama, skeman rutin yang saat ini didistribusikan ID FOOD group ke pedagang-pedagang pasar tradisional. Hingga 13 Mei 2022, pendistribusian minyak goreng curah terdistribusi sebanyak 39,8 juta liter.
Baca Juga: Beli Minyak Goreng di Aplikasi Warung Pangan, Harganya Cuma Rp14.000 per Liter
Kedua, skema B2B melalui sistem pendistribusian minyak goreng terintegrasi antara pedagang maupun pembeli di aplikasi Warung Pangan. Sistem platform digital ini juga memiliki kemampuan membaca setiap konsumen yang sudah bertransaksi membeli minyak goreng lantaran teridentifikasi menggunakan NIK yang terkoneksi ke dukcapil.
“Jadi, bisa mencegah pembelian melebihi kuota harian dan antisipasi penimbunan minyak goreng,” ucap Frans, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Sementara, Direktur Operasional Rajawali Nusindo, Sonni Subarnas terus berkomitmen melakukan pendistribusian minyak goreng untuk menjaga ketersediaan. Sampai dengan Mei 2022, Rajawali Nusindo sudah mendistribusikan sebanyak lebih dari 16,2 juta liter minyak goreng.
Dalam peluncuran aplikasi digital Warung Pangan, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan pemerintah sedang menyiapkan beberapa skema untuk mengatasi minyak goreng di Indonesia. Salah satunya, program Minyak Goreng (Migor) Rakyat.
Program Migor Rakyat bertujuan untuk memastikan ketersediaan minyak goreng curah dengan harga Rp14.000 per liter di 10.000 titik atau pasar di seluruh Indonesia.
“Melalui skema bisnis sinergi BUMN dengan pengecer atau pengusaha kecil sehingga kami harapkan bisa menjadi solusi ketersediaan migor curah dengan harga terjangkau," ujarnya.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV