Stablecoin Ambruk, Nilai Token Crypto Terjun Bebas: Cryptocrash Trending di Twitter
Ekonomi dan bisnis | 12 Mei 2022, 23:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tagar Cryptocrash trending di Twitter pada Kamis (12/5/2022) setelah salah satu stablecoin, Token Tera Luna, nilainya amblas hingga 90%.
Tera Luna, yang mencapai nilai tertinggi 118 dolar atau sekitar Rp1,7 juta pada bulan lalu, kini anjok menjadi 0,09 dolar atau Rp1.300.
Hal itu menimbulkan kepanikan bagi masyarakat pengguna crypto.
Para pemilik token menarik asetnya dari pasar, memunculkan efek domino amblasnya nilai stablecoin serupa.
"Saya mengerti 72 jam terakhir telah sangat sulit bagi Anda semua - ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini dan kami akan membangun jalan keluar dari ini," cuit pendiri Terraform Labs, perusahaan di belakang TerraUSD dan Terra Luna via Twitter.
Bitcoin yang akhir tahun lalu mencapai nilai tertinggi seharga 70.000 dolar atau Rp1 Milyar, kini anjlok menjadi 27.000 dolar atau Rp394 juta.
Sementara itu, Ethereum, koin terbesar kedua dari segi nilai, kehilangan 20% nilainya hanya dalam 24 jam terakhir.
"Runtuhnya TerraUSD telah memulai apa yang biasa kami sebut 'kepanikan', ketika lembaga keuangan besar menjual sebagian besar aset dan semua orang mencoba mengeluarkan uang mereka secepat yang mereka bisa," terang Frances Coppola, ekonom Amerika Serikat.
"Kepanikan adalah persis apa yang terjadi di sini," Coppola.
Pejabat pemerintahan di sejumlah negara menyerukan agar dibentuk regulasi terkait stablecoin.
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Deni-Muliya
Sumber : BBC