> >

Presidensi G20 Diharapkan Mampu Tangani Situasi Geopolitik Terkait Perang Rusia-Ukraina

Ekonomi dan bisnis | 21 April 2022, 08:25 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan pengumuman soal pencairan THR bagi ASN dalam konferensi pers, Sabtu (16/4/2022). (Sumber: Youtube Kementerian Keuangan)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presidensi G20 yang berlangsung di Indonesia diharapkan dapat menyelesaikan situasi geopolitik terutama terkait perang Rusia-Ukraina.

Keterangan itu disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati atas hasil pertemuan ke-2 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20.

“Anggota meminta agar situasi geopolitik saat ini terutama terkait perang di Ukraina harus ditangani,” kata Sri Mulyani sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (21/4/2022).

Pasalnya, kata Sri Mulyani, perkembangan lingkungan global memburuk dan berubah sangat cepat akibat pandemi yang belum berakhir.

Terlebih lagi ditambah dengan implikasi dari perang Rusia dan Ukraina yang masih sangat dinamis dan menyebabkan kenaikan pada harga energi, pangan, dan pupuk.

Baca Juga: Sri Mulyani: Anggota G20 Mengutuk Perang Rusia-Ukraina, Ini Pelanggaran Hukum Internasional

Dalam penjelasannya, Sri Mulyani mengungkapkan, Indonesia yang menjabat sebagai Presidensi G20 terus berkomunikasi dan berkonsultasi secara intensif dengan seluruh anggota G20.

“Karena tata kelola G20 sebenarnya didasarkan pada konsultasi sekaligus kerja sama,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Sri Mulyani, Indonesia juga berdiskusi dengan seluruh negara anggota G20 untuk menemukan jalan keluar dari berbagai risiko ekonomi global yang tidak hanya datang dari perang Rusia-Ukraina, tapi juga belum selesainya pandemi.

Menurut Sri, exit strategy dibutuhkan, karena saat ini berbagai negara mengalami ancaman inflasi yang tinggi. Termasuk, kenaikan harga energi dan pangan yang semakin menciptakan situasi menantang bagi para pembuat kebijakan.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU