Konsumsi Pertalite Meningkat, Pemerintah Siap Tambah Kuota tapi Ada Potensi Harga Naik
Ekonomi dan bisnis | 14 April 2022, 07:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite semakin banyak penggunanya seiring dengan kenaikan harga Pertamax belakangan ini.
Meningkatnya konsumsi Pertalite akibat peralihan pengguna Pertamax, lantas membuat pemerintah mulai mempersiapkan langkah antisipasi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, sebetulnya permintaan Pertalite sudah tinggi sejak turunnya laju kasus Covid-19 dan pelonggaran kegiatan masyarakat.
"Ini harus dilakukan langkah antisipasi, karena kami sebenarnya sudah menyiapkan stok yang cukup untuk Pertalite," kata Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (13/4/2022).
Baca Juga: Menteri ESDM Beri Sinyal Harga Pertalite, Tarif Listrik, dan Elpiji 3kg Bakal Naik
Arifin menyebutkan, awalnya kuota Pertalite untuk tahun ini sebesar 23,05 juta kiloliter. Sebagai langkah antisipasi, maka kuota tersebut akan ditambah sebanyak 5,45 juta kiloliter.
Mengingat, ungkap Arifin, penyaluran Pertalite sepanjang Januari-Maret 2022 sudah over kuota hingga 14 persen.
Lebih lanjut, Arifin juga memberikan sinyal, ada rencana kenaikan harga Pertalite sebagai strategi jangka menengah-panjang dalam menghadapi melambungnya harga minyak dunia.
Seperti kita tahu bersama, konflik geopolitik Rusia-Ukraina membuat harga minyak dunia melambung tinggi hingga mencapai di atas USD 100 per barrel.
Baca Juga: Pertamina Jamin Ketersediaan Stok Pertalite di Kalimantan
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas.com