Jokowi Sebut Dana APBN Cuma Dipakai Bangun Kawasan Inti IKN
Ekonomi dan bisnis | 23 Februari 2022, 10:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, dana APBN hanya akan digunakan untuk membangun di kawasan inti Ibu Kota Negara. Sehingga dari total kebutuhan dana pembangunan IKN, APBN hanya menyumbang 20 persennya saja.
Sisanya akan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan investasi langsung.
“Banyak yang bertanya kepada saya, terus anggarannya dari mana? Untuk kawasan inti yang di situ ada istana dan gedung-gedung kementerian memang itu semua dari APBN, perkiraan kita adalah 20 persen dari total anggaran yang dibutuhkan," kata Jokowi disela acara peresmian Gedung NasDem Tower di Jakarta, Selasa (22/2/2022).
"Sehingga yang 80 persen adalah baik KPBU, baik PPP (Public-Private Partnership), maupun dari investasi langsung oleh investor,” tambahnya.
Baca Juga: Jokowi: Pembangunan IKN Baru di Kaltim Jangan Dianggap Merusak Hutan
Sebelumnya, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) pernah merinci apa saja yang akan dibangun menggunakan uang negara di IKN.
Yaitu istana negara, kluster perkantoran kementerian/lembaga, bangunan strategis pangkalan militer, pengadaan lahan untuk kompleks diplomatik, rumah dinas ASN/TNI/Polri, serta infrastruktur dasar seperti akses jalan, sanitasi, dan drainase.
Presiden melanjutkan, luas lahan IKN keseluruhan adalah 256.000 hektare. Namun yang akan dibangun hanya sekitar 50.000 hektar dan sisanya akan dibiarkan menjadi lahan hijau.
Hal ini sesuai arahan Jokowi kepada Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, agar IKN 90 persennya terdiri dari ruang terbuka hijau.
Baca Juga: Jokowi: yang Senang Naik Mobil BBM Fosil, Jangan Pindah ke IKN Nusantara
"Kita pakai ini 256.000 hektare. Nantinya, kurang lebih 50.000 hektare itu yang dipakai, sisanya 200.000 adalah memang dibiarkan sebagai hutan hijau. Yang jelek akan kita perbaiki, yang tidak baik akan kita perbaiki,” ucap Jokowi.
Ratusan ribu hektare itu akan dimanfaatkan diantaranya untuk nursery atau lokasi pembibitan tanaman, engan kapasitas produksi 20 juta bibit atau benih setiap tahunnya. Menurut Jokowi, pembangunan nursery itu saat ini sudah hampir selesai.
"Artinya yang kita kedepankan memang sebuah kota yang sangat ramah lingkungan," sebutnya.
Jokowi menegaskan, pembangunan IKN akan tetap memperhatikan aspek pelestarian lingkungan. Karena topografi tanahnya berupa perbuktian, desain pembangunan IKN juga menyesuaikan dari bukit dan permukaan tanah yang ada.
Baca Juga: Soal Kepala Otorita IKN Bukan Orang Parpol, Jokowi Disebut akan Bikin Kejutan
Selain itu area tepian air juga akan dibuat secara alamiah, dengan tetap menjaga ekosistem hutan yang ada saat ini. Pemerintah juga akan merehabilitasi beberapa ekosistem hutan yang rusak, katanya.
Lebih lanjut Presiden Jokowi menegaskan pemindahan IKN bertujuan untuk pemerataan akses infrastruktur, manfaat ekonomi, dan keadilan sosial di Indonesia.
“Perpindahan ini adalah untuk pemerataan, baik pemerataan infrastruktur, ekonomi, dan juga keadilan sosial," ujar Jokowi.
Dalam rapat dengar pendapat dengan DPR, Kamis (17/2/2022), Siti Nurbaya menyampaikan pembangunan IKN tetap memperhatikan unsur pelestarian lingkungan karena akan berdiri di kawasan hutan.
Baca Juga: Menhub Tinjau Calon Bandara IKN, Didesain Bisa Tampung Boeing 777
"Dengan kondisi itu maka kementerian harus melakukan penanaman pohon dan sesuai arahan bapak presiden, bahwa pembangunan IKN ini harus betul-betul berbasis lingkungan dan dinamakannya juga sebagai forest city," kata Siti.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, luas ruang hijau di wilayah IKN sebisa mungkin ditingkatkan menjadi 90 persen. Sehingga pembangunan IKN akan diupayakan dengan sedikit melakukan penebangan pohon.
"Jadi akan sesedikit mungkin melakukan penebangan hutan, dan sebetulnya diupayakan untuk tidak, karena di dalam plan 65 persen Bappenas, bapak presiden sebetulnya meminta menjadi 80 sampai 90 persen," ucapnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto
Sumber :