> >

Alasan Sandiaga Uno Buka 4.000 Restoran Indonesia di Luar Negeri

Ekonomi dan bisnis | 5 Februari 2022, 07:50 WIB
Sandiaga Uno menyebut wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali dan tidak memiliki asuransi dari negara asalnya, dapat membeli asuransi saat tiba di Indonesia. (Sumber: Kompas TV/Ant)

MEDAN, KOMPAS.TV - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno akan membuka restoran Indonesia di luar negeri.

Ia meyakini target membuka 4.000 restoran Indonesia di luar negeri bisa tercapai paling lama hingga akhir tahun 2023 atau awal 2024.

Baca Juga: Lagi, Forum Ijtima Ulama Deklarasikan Sandiaga Uno Jadi Capres 2024, Kali Ini di Lampung

Sandiaga Uno menjelaskan alasan pemerintah melalui Kemenparekraf membuka ribuan restoran Indonesia di luar negeri.   

"Pembukaan restoran Indonesia di luar negeri itu bertujuan untuk mempromosikan Indonesia," kata Sandiaga Uno di Medan, Sumatera Utara, melalui keterangan resminya yang dikutip pada Jumat (4/2/2022).

Bekas Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan target membuka 4.000 restoran Indonesia di luar negeri itu merupakan Program Indonesia Spice Up The World.

Baca Juga: Ketua Harian Gerindra: Perseteruan Kamrussamad Vs Sandiaga Uno akan Kami Selesaikan

Selain membuka 4.000 restoran, kata dia, program itu juga menargetkan peningkatan nilai ekspor produk bumbu dan rempah Indonesia hingga mencapai USD2 miliar.

"Pembukaan restoran Indonesia di mancanegara memberi nilai tambah kepada Indonesia," ucap Sandiaga Uno.

Lebih lanjut, Sandiaga tidak merinci sudah berapa banyak restoran kuliner nusantara di luar negeri yang telah dibuka hingga 2022.

Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Ini Aturan Makan di Restoran di Wilayah Level 1 sampai 3

Namun, dia memastikan Kemenparekraf terus melakukan pembinaan dan memfasilitasi pengusaha untuk membuka restoran di luar negeri.

Kemenparekraf bekerja sama dengan pihak terkait seperti perwakilan Indonesia di luar negeri agar pembukaan restoran di luar negeri bisa cepat terwujud.

Selain itu, Sandiaga Uno juga berbicara mengenai ekspor bumbu dapur. Menurutnya, ekspor bumbu juga sudah semakin berkembang.

Baca Juga: Pasien Transmisi Lokal Omicron di Jakarta Sempat Kunjungi Restoran di Kawasan SCBD

Sebab, sudah ada beberapa jenis bumbu yang dijual seperti bumbu rendang, nasi goreng, sate, dan soto. Termasuk rempah seperti lada, jahe, pinang dan lainnya yang juga sudah semakin berkembang.

"Harapan Indonesia menjadi destinasi kuliner dunia diharapkan cepat terwujud sehingga wisatawan merasakan ada nilai tambah datang ke Indonesia," kata Sandiaga Uno.

Selama kegiatannya di Medan, Sandiaga sempat menghadiri Festival Budaya Tionghoa Indonesia dan mengunjungi usaha pelaku ekonomi kreatif Kitchenette Brasserie, milik Michael Djuita di kawasan Jalan Gerilya.

Baca Juga: Mampir Kalau Ke Bogor Kuliner Legendaris, Cungkring Pak Jumat

Restoran Kitchenette Brasserie menyajikan berbagai makanan dan minuman yang di antaranya memadukan menu Nusantara dan asing.

"Saya mengapresiasi dan mendukung Michael Djuita yang membuka Kitchenette Brasserie di tengah masih ada Covid-19," tuturnya. 

Menurut dia, membuka usaha di tengah Covid-19 menunjukkan sang pengusaha merupakan orang yang kreatif.

Baca Juga: Makna dan Sejarah Kue Keranjang, Sajian Kuliner Wajib Tiap Perayaan Imlek

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU