Pertamina Dapat Peringkat Layak Investasi, Pendanaan Investor Global Terbuka
Bumn | 1 Februari 2022, 13:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pertamina kembali mendapatkan status perusahaan layak investasi dari lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investor Service. Moody's menilai Pertamina mampu menjaga pertumbuhan bisnis intinya dengan hati-hati, serta melakukan diversifikasi ke energi yang lebih bersih.
"Pencapaian ini diharapkan dapat terus menjaga kepercayaan investor terhadap Pertamina, sehingga dapat terus membuka peluang akses pendanaan dari investor global," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, dikutip Antara, Selasa (1/2/2022).
Saat ini, Pertamina memiliki peran krusial dalam eksplorasi minyak dan gas di Indonesia, serta memiliki posisi penting dalam segmen pengolahan, penjualan bahan bakar, dan pipa gas. Sehingga Pertamina dinilai memiliki bisnis yang terintegrasi dalam skala yang signifikan dari hulu hingga hilir.
Atas dasar itu, Moody’s menilai dukungan dari pemerintah kepada Pertamina akan tetap kuat, termasuk dalam situasi yang dinilai menimbulkan tekanan bagi kinerja perseroan.
Baca Juga: Pertamina Pastikan Rekrut Tenaga Lokal untuk Garap Kilang GRR Tuban
Dukungan kuat pemerintah juga terlihat pada penggantian atas selisih harga BBM yang dilakukan secara bertahap sejak 2018, sehingga berdampak pada penguatan pendapatan perseroan.
Selain itu, Pertamina juga telah mengalokasikan anggaran modal investasi yang signifikan untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya. Ini merupakan bukti komitmen perusahaan yang kuat dalam mengembangkan bisnisnya termasuk dalam bidang energi yang ramah lingkungan.
Moody's juga menilai posisi likuiditas Pertamina sangat baik. Jika dibandingkan antara utang jangka pendek yang akan jatuh tempo dengan ketersediaan kas per 30 September 2021, keuangan perseroan menunjukkan posisi yang sangat kuat.
Baca Juga: Warga Kampung Miliarder Tuban Kini Menyesal Jual Tanah ke Pertamina
Transparansi perusahaan juga ditunjukkan dengan konsisten mempublikasikan laporan keuangan secara regular meskipun Pertamina bukan perusahaan publik.
Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto
Sumber : Antara