Jelang MotoGP 2022, Tarif Hotel di Lombok Naik Gila-gilaan
Ekonomi dan bisnis | 27 Januari 2022, 10:13 WIBMATARAM, KOMPAS.TV - Anggota Komisi II DPRD Nusa Tenggara Barat, H Khairul Warisin menyoroti tingginya tarif akomodasi di wilayah itu menjelang perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret 2022 mendatang.
"Kita menyayangkan dan menyesalkan kenapa ini segitu tingginya tarif akomodasi baik hotel dan transportasi. Kalau seperti ini kan sudah tidak sehat," kata Warisin di Mataram, NTB, seperti dikutip dari Antara, Kamis (27/1/2022).
Anggota DPRD NTB dari Dapil Kabupaten Lombok Timur itu mengaku, sudah banyak mendapatkan keluhan dan masyarakat terkait tingginya akomodasi saat MotoGP nanti.
Apalagi saat ini seluruh kamar hotel sudah "fulbooking", padahal ajang balap paling bergengsi di dunia itu masih akan berlangsung Maret.
"Harga itu tidak boleh karena "aji mumpung" dengan memanfaatkan peluang ada MotoGP terus menaikkan tarif se-enaknya. Mestinya disesuaikan. Karena yang kita carikan bukan satu kali tapi bagaimana ini berkelanjutan usaha lancar. Tidak dengan memanfaatkan momen aji mumpung," tutur Warisin.
Baca Juga: Jokowi Beri 4 Tugas Khusus ke Menteri Basuki, Revitalisasi TMII Hingga Sirkuit Mandalika
"Kita juga menyadari wilayah kita masih kekurangan kamar hotel dan transportasi. Hukum pasar atau ekonomi berlaku. Tapi tidak semua harus menaikkan harga," ujarnya.
Menurut dia, mestinya pelaku industri pariwisata di NTB memikirkan dan menyadari bagaimana bisnis usaha ataupun pariwisata yang berkelanjutan. Tidak semata-mata berdasarkan hal-hal yang sifatnya sementara.
Karena pihaknya tidak ingin tamu yang datang ke Lombok tidak datang kembali lagi karena menilai terlalu mahal untuk liburan ke Lombok saja.
"Perlu di ingat mereka yang datang itu kan tidak semata-mata menonton tetapi juga ingin menikmati destinasi lain di tempat kita. Kalau ini semuanya mahal bagaimana mereka mau datang lagi sehingga hal-hal seperti ini yang kita tidak mau," kata dia.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara