Biaya Pembangunan Membengkak, Tarif LRT Jabodebek Naik
Ekonomi dan bisnis | 19 Januari 2022, 15:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo mengatakan tarif kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) yang awalnya ditetapkan Rp12 ribu, kini naik menjadi Rp15 ribu.
Menurut Didiek, kenaikan tersebut berkaitan dengan pembengkakan biaya pembangunan proyek LRT Jabodebek yang semula Rp29,9 triliun menjadi Rp32,5 triliun.
"Ada cost overrun Rp2,6 triliun karena pergeseran target COD (commercial operation date) yang semula 2019 menjadi 2022, terutama terkait pembebasan lahan di Depo Bekasi Timur," kata Dirut KAI (Persero) Didiek dalam diskusi Persiapan Operasional LRT Jabodebek yang dipantau secara daring, Rabu (19/1/2022).
Lebih lanjut, Didiek mengatakan bahwa dana tambahan Rp2,6 triliun itu digunakan untuk meningkatkan biaya pra-operasi, biaya interest during construction (IDC) dan biaya lainnya.
Ia menyebut bahwa dana tersebut tidak bisa dikover oleh pinjaman bank.
Baca Juga: LRT Jabodebek Ditargetkan Beroperasi Agustus 2022 dengan Tarif Rp15 Ribu
"Karena sesuai kontrak, cost overrun tidak dikover oleh pinjaman," ujarnya.
Oleh sebab itu, sesuai Perpres nomor 49 tahun 2017, PT KAI menerima dana dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) yang digunakan untuk memenuhi cost overrun yang diterima KAI pada Desember 2021 senilai Rp2,6 triliun.
"Dengan dukungan pemerintah melalui tambahan PMN kepada PT KAI sebesar Rp2,6 triliun berdasarkan PP No. 119 tahun 2021, diharapkan penyelesaian proyek dapat segera terwujud sesuai dengan target operasi pada Agustus 2022," tutupnya.
Melansir Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi baru saja meninjau proyek pembangunan LRT (Light Rail Transit) Jabodebek, Minggu (13/10/2019).
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV