Meski Jadi Investor Newbie, Pahami Risiko Investasi P2P Lending
Ekonomi dan bisnis | 30 Desember 2021, 10:52 WIBRisiko investor yang kerap dialami dan dikeluhkan dari lender fintech lending lainnya adalah penyalahgunaan dana. Jika kamu tidak jeli memilih perusahaan dengan kredibilitas buruk, tidak terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bisa saja mereka kurang pandai memutar uangmu. Akhirnya, dana perusahaan tempat kamu menanamkan modal, ludes karena bangkrut. Atau hilang dibawa kabur pemilik perusahaan yang tidak bertanggung jawab.
Lalu bagaimana menyikapi agar investor tidak merugi?
Risiko yang besar mestinya membuat para pemain baru (newbie) yang berasal dari kelas menengah atau pekerja agar lebih hati-hati dalam berinvestasi. Ketika ingin memulai, tak perlu langsung modal besar karena tergiur imbal hasilnya. Toh, investasi di fintech lending ini bisa dimulai dengan modal Rp 100.000.
Begitu sudah paham cara kerja investasinya, mampu mengelola risikonya, dan keuntungan sesuai harapan, baru tambah modal agar return yang didapat juga makin besar.
Perhatikan angka kredit macetnya Hal lain yang harus menjadi perhatikanmu, yaitu cermati angka kredit macet dari perusahaan p2p lending. Semakin kecil angkanya, semakin baik performanya.
Baca Juga: IPO Start Up Teknologi, Potensi Alternatif Investasi Asing
Dari sini kamu bisa tahu, kredibilitas dari perusahaan fintech lending. Apakah mereka cukup ketat dalam proses penyeleksian peminjam dana atau tidak. Tentunya kamu ingin uangmu diberikan ke peminjam yang disiplin dan komitmen mengembalikan dana pinjaman. Bukan yang memang ketahuan sudah tidak layak, tetapi tetap disetujui pengajuannya.
Penting bagi kita untuk memilih aplikasi investasi P2P lending sudah berizin dan terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pasalnya, masih banyak sekali aplikasi P2P lending ilegal yang tidak berada di bawah pengawasan OJK, bahkan yang ada di GooglePlay sekalipun. Kita bisa mencari tahu daftar aplikasi yang terdaftar dan berizin dengan mengamati rilis dari OJK setiap bulannya.
Penulis : Ade-Indra-Kusuma
Sumber : Kompas TV