Sri Mulyani Beri Jawaban Menohok soal Pemotongan Anggaran MPR: Difokuskan Bantu Rakyat Miskin
Ekonomi dan bisnis | 1 Desember 2021, 15:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi penjelasan terkait tudingan Ketua MPR Bambang Soesatyo, yang menyebut dirinya tak menghargai MPR. Di akun instagram resminya, Sri Mulyani mengungkapkan ia 2 kali tidak bisa memenuhi undangan rapat dengan MPR.
"Undangan dua kali 27/Juli /2021 bersamaan dengan rapat internal Presiden yang harus dihadiri sehingga kehadiran di MPR diwakilkan Wamen," tulis Sri Mulyani di akun Instagram @smindrawati, Rabu (1/12/2021).
"Tanggal 28/September/2021 bersamaan dengan rapat Banggar DPR membahas APBN 2022 dimana kehadiran Menkeu wajib dan sangat penting. Rapat dengan MPR diputuskan ditunda," lanjutnya.
Ia juga menjelaskan mengenai pemotongan anggaran MPR. Kata dia, untuk menangani meledaknya kasus Covid-19 gelombang kedua, yaitu sejak Juli 2021 akibat penyebaran varian Delta, pemerintah membutuhkan banyak biaya.
Baca Juga: Kunjungi Proyek Bandara Kediri, Luhut: Terima Kasih Kepada Gudang Garam
Maka dilakukanlah refocusing anggaran yang akhirnya memotong anggaran semua Kementerian/Lembaga, termasuk MPR. Tujuan dari refocusing anggaran yaitu untuk membantu penanganan Covid-19. Seperti klaim pasien yang melonjak sangat tinggi, akselerasi vaksinasi, dan pelaksanaan PPKM di berbagai daerah.
"Anggaran juga difokuskan membantu rakyat miskin dengan meningkatkan bansos, membantu subsidi upah para pekerja dan membantu UMKM akibat mereka tidak dapat bekerja dengan penerapan PPKM level 4," kata Sri Mulyani.
Selanjutnya terkait anggaran untuk MPR Sri Mulyani menyebut anggaran untuk pimpinan MPR dan kegiatan tetap didukung sesuai mekanisme APBN.
"Menkeu menghormati fungsi dan tugas semua Lembaga Tinggi Negara yang diatur dan ditetapkan peraturan perundang-undangan," ujar Sri Mulyani.
"Kemenkeu dan Menkeu terus bekerjasama dengan seluruh pihak dalam menangani Dampak Pandemi Covid-19 yang luar biasa bagi masyarakat dan perekonomian," ujarnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :