Kepemilikan Saham Bandara Kualanamu Sebesar 49 Persen Dilepas ke Perusahaan Asal India
Ekonomi dan bisnis | 26 November 2021, 11:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Saham Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara dilepas kepemilikannya sebesar 49 persen kepada perusahaan asal India yakni, GMR Airport Internasional.
Aksi melepas saham tersebut membuat PT Angkasa Pura II tidak perlu mengeluarkan uang sebesar Rp58 triliun untuk pengembangan Bandara Kualanamu, karena proyek pembangunan bandara justru ditanggung oleh mitra.
Diketahui, Angkasa Pura II dengan GMR membentuk perusahaan patungan bernama PT Angkasa Pura Aviasi untuk mengelola dan mengenal Bandara Internasional Kualanamu.
Angkasa Pura II sebagai pemegang saham mayoritas, menguasai 51 persen saham Angkasa Pura Aviasi, sedangkan GMR memegang 49 persen saham.
"Angkasa Pura II mendapatkan dua keuntungan, yaitu dana sebesar 1,58 triliun dari GMR serta ada pembangunan dan pengembangan Kualanamu sebesar Rp56 triliun dengan tahap pertama sebesar Rp3 triliun," jelas Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam pernyataannya, Jumat (26/11/2021), dikutip dari Antara.
Baca Juga: Angkasa Pura Beri Diskon Landing Fee Untuk Penerbangan Internasional Dari dan Menuju Bali
Oleh karena itu, Arya mengatakan, negara tetap untung dari aksi yang dilakukan oleh anak usaha PT Angkasa Pura II tersebut.
Adapun dana sebesar Rp1,58 triliun bisa dipakai oleh Angkasa Pura II untuk pengembangan dan pembangunan bandara baru di Indonesia.
"Ini namanya memberdayakan aset tanpa kehilangan aset, bahkan asetnya membesar berkali-kali lipat," jelasnya.
Kerja sama ini akan mengelola Kualanamu selama 25 tahun dan semua biaya pembangunan ditanggung dengan sistem build of take (BOT). Setelah 25 tahun, aset itu akan dikembalikan kepada Angkasa Pura II.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Antara