Jokowi ke Kepala Daerah: Uang Sendiri Tidak Digunakan Kok Ngejar Orang Lain?
Ekonomi dan bisnis | 24 November 2021, 11:44 WIBSebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah tidak sinkron. Hal itu terlihat dari realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang belum optimal.
“Efektivitas dorongan kebijakan APBN dan daerah (APBD) belum sinkron. Pusat mendorong namun daerah justru berhenti. Ini dampak ke perekonomian tidak optimal,” kata Sri Mulyani, Selasa (23/11/2021).
Menurut Sri Mulyani, hingga saat ini realisasi belanja APBD baru mencapai 59,62 persen atau Rp730,13 triliun, dari pagu Rp1.224,74 triliun. Padahal, akhir tahun 2021 tidak sampai 2 bulan lagi.
Baca Juga: Beroperasi Otomatis, Cuma Ada 2 Petugas Ini di LRT Jabodebek
Belanja daerah yang baru setengahnya itu membuat daerah surplus Rp111,5 triliun. Lantaran pendapatan mereka lebih besar daripada belanjanya.
Sebaliknya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah defisit 3,29 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Oktober 2021, atau mencapai Rp548,9 triliun.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara