Biaya Produksi dan Harga Produk Semakin Mahal, Minyak Sawit Jadi Perhatian Pemerintah dan Masyarakat
Kompas bisnis | 22 November 2021, 15:10 WIBKOMPAS.TV - Musim hujan membuat produksi minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) terganggu.
Kondisi ini jadi salah satu penyebab harga minyak sawit melambung belakangan ini.
Gangguan produksi sawit terjadi di negara produsen CPO utama, yaitu Indonesia dan Malaysia.
Di saat yang sama, permintaan CPO di Malaysia naik setelah pemerintah terkait berencana menurunkan tarif bea ekspor.
Logistik transportasi pengiriman minyak sawit juga terkendala musim dingin di Tiongkok.
Analis menilai penyebab lain harga CPO terkerek naik adalah spekulasi pelaku pasar atas wacana Presiden Joko Widodo menyetop ekspor CPO untuk tujuan hilirisasi.
Kenaikan harga CPO juga tersokong sentimen global.
Pascapembicaraan Presiden AS, Joe Biden dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping yang memicu harapan peningkatan pembelian kedelai Amerika serikat oleh Tiongkok.
Minyak nabati merupakan produk substitusi minyak sawit; dan saat harga minyak nabati naik, harga CPO berpotensi turun.
Harga minyak goreng curah di sejumlah pasar tradisional di Purwakarta, Jawa Barat, juga terpantau masih tinggi.
Saat ini, harga minyak goreng tercatat masih di kisaran Rp 19.000-20.000 per kilogram, untuk jenis minyak goreng curah.
Kenaikan harga berarti sudah terjadi selama dua bulan.
Penulis : Edwin-Zhan
Sumber : Kompas TV