Mendag Siapkan Stok Minyak Goreng untuk Redam Kenaikan Harga
Ekonomi dan bisnis | 15 November 2021, 16:13 WIBBANDUNG, KOMPAS.TV – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhamamad Lutfi mengimbau pelaku industri untuk ikut serta bersama pemerintah mengendalikan kenaikan harga minyak goreng dengan memberikan buffer stock atau stok penyangga supaya kenaikan komoditas tersebut tidak terlalu memberatkan masyarakat.
"Kita tidak bisa mendiamkan, semuanya bisa bekerja sama. Jadi kita imbau kepada industri untuk memberikan buffer stock," kata Mendag usai Rakornas Barang Kebutuhan Pokok jelang Natal dan Tahun Baru 2022 di Kota Bandung, Senin (15/11/2021), dikutip dari ANTARA.
Selain itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pelaku industri minyak goreng untuk mengatasi kenaikan harga yakni, pelaku industri akan menggelontorkan 11 juta liter minyak goreng demi meredam kenaikan harga tersebut.
Baca Juga: Siap-siap, Harga Makanan Bakal Ikutan Naik Buntut Kenaikan Harga Minyak Goreng
"Jadi 11 juta liter sudah digelontorkan dalam masa pengiriman. Mudah-mudahan dalam minggu ini sudah bisa sampai pengiriman," kata dia.
Mendag Lutfi juga menyampaikan, stok minyak goreng saat ini aman yakni mencapai 624 ribu liter dan jumlah tersebut bisa untuk kebutuhan selama 1,5 bulan.
Diketahui, kenaikan harga minyak goreng belakangan ini dipicu kenaikan harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di pasar internasional.
"Permasalahannya bahwa feed stocknya, CPO-nya kalau dulu berbasiskan (harga) 500 sampai 700 dolar AS per ton. Hari ini sudah sampai di angka 1.250 dolar AS. Jadi kalau di kita harganya tinggi, di luar negeri bisa jauh lebih tinggi lagi " jelas Mendag.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Antara