Inisiator PT GSI Ungkap Awal Mula Pendirian Bisnis Tes PCR
Ekonomi dan bisnis | 9 November 2021, 07:37 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Bisnis tes PCR menjadi pembahasan hangat di Tanah Air belakangan, sebab diketahui ada sejumlah pengusaha sekaligus orang Istana yang terlibat dalam bisanis tersebut.
Salah satu yang mencuat adalah PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) yang menyeret nama Menteri Koordinator Investasi dan Kemarintiman Luhut Binsar Panjitan.
Luhut diketahui memiliki saham di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) secara tak langsung melalui dua perusahaan tambang yang terafiliasi dengannya, yakni PT Toba Sejahtera dan PT Toba Bumi Energi.
Awal Mula Pendirian
Salah satu pemegang saham PT GSI Arsjad Rasjid, mengungkapkan ide mendirikan GSI memang bermula dari dirinya. Bos Indika itu mengklaim, sebagai pengusaha, ia terdorong untuk membantu pemerintah.
Ide mendirikan PT GSI bermula saat dirinya mengetahui kalau Indonesia saat itu masih terbatas dalam pendeteksian Covid-19 melalui tes swab PCR. Kondisi ini membuat pemerintah kewalahan.
"Waktu itu saya diskusi sama Pak Doni (Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo). Salah satu yang jadi masalah di Indonesia saat itu adalah testing PCR. Kita dulu masih sedikit sekali. Pada saat itu hanya 10.000 untuk seluruh Indonesia," ungkap Arsjad dalam wawancara secara virtual bersama KG Media, Senin (8/11/2021).
Baca Juga: Pendiri PT GSI Bantah Cari Keuntungan Lewat Bisnis PCR
Ia lalu menghubungi beberapa rekan sesama pengusaha untuk ikut patungan.
Rekan pengusaha yang dihubunginya adalah bos perusahaan tambang batubara Adaro, Garibaldi Thohir, yang tak lain merupakan kakak dari Menteri BUMN 2019-2024 Erick Thohir.
Kemudian ia juga menghubungi pengusaha tambang batubara lainnya, yakni Pandu Patria Sjahrir yang merupakan direktur di PT Toba Bara Sejahtera Tbk.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sendiri diketahui memiliki saham di perusahaan tersebut. Pandu Patria Sjahrir juga tercatat merupakan keponakan Luhut.
Menurut dia, komunikasi pendirian PT GSI sebatas pada Garibaldi maupun Pandu. Dia tidak berbicara secara langsung dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan maupun Menteri BUMN Erick Thohir.
Arsjad yang Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) 2021-2026 itu berujar, setelah pembicaraannya dengan Doni Monardo saat itu, ia bersama rekan sesama pengusaha sepakat untuk membantu menyediakan jasa tes PCR di Indonesia.
Arsjad menuturkan, saat itu dia sempat pula bertemu dengan profesor dari Oxford yang sedang berkunjung ke Indonesia. Dari pertemuan itu, pihaknya mendapatkan penjelasan mengenai pandemi Covid-19 dan tes PCR.
"Lalu kami cek siapa saja yang punya teknologi PCR waktu itu, ada China, AS, Eropa dan lain-lain. Kita akhirnya mencari akses untuk mencari mesin itu (PCR)," kata Arsjad.
Baca Juga: PT GSI Beri Klarifikasi soal Dugaan Bisnis PCR, Ini Katanya
Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV