> >

Indonesia Peringkat Pertama Islamic Finance Country Index 2021

Ekonomi dan bisnis | 31 Oktober 2021, 13:06 WIB
Indonesia meraih peringkat pertama Islamic Finance Country Index (IFCI) pada Global Islamic Finance Report 2021. BI menilai, capaian itu berhasil diraih karena sektor keuangan dan perbankan Indonesia yang dinamis. (Sumber: BSI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia meraih peringkat pertama Islamic Finance Country Index (IFCI) pada Global Islamic Finance Report 2021.

IFCI merupakan pemeringkatan kondisi perbankan dan keuangan syariah berbagai negara dan relatif penting dalam konteks nasional dan internasional. 

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, Indonesia berhasil mendapat peringkat pertama karena memiliki sektor keuangan sosial Islam yang paling dinamis di dunia. 

"Pencapaian IFCI yang membanggakan tahun ini diharapkan dapat mendukung perkembangan industri keuangan syariah Indonesia untuk terus tumbuh," kata Dody dalam seminar internasional Keuangan Islam Cambridge IFA, dikutip Minggu (31/10/2021).

Dody menjelaskan, upaya BI dalam mendukung pengembangan industri keuangan sosial syariah. Yaitu dengan  mendukung kemajuan FinTech syariah, serta pembiayaan hijau yang diharapkan dapat mendorong pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals). 

Baca Juga: Pesan Jokowi untuk Santri: Indonesia Harus Jadi Pemain Utama dalam Ekonomi Syariah Dunia

"Dukungan penuh dari Presiden, unsur lembaga Pemerintah, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan juga berperan penting dalam mempromosikan pasar modal syariah di Indonesia," ujar Dody. 

"Dalam hal ini, Komite Nasional Keuangan Syariah (KNEKS) berperan penting dalam mendorong perbankan dan keuangan syariah menjadi lebih dikenal di industri jasa keuangan syariah global," tambahnya.

Seminar internasional Keuangan Islam Cambridge IFA merupakan rangkaian kegiatan Puncak Acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021. 

Gelaran ISEF yang ditutup pada Sabtu (30/10) kemarin mencatatkan transaksi senilai Rp25,8 triliun. Yaitu bersumber dari transaksi pada Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah, Bussiness to Bussiness, Transaksi Bussiness to Customer, serta Exhibition.

Penulis : Dina Karina Editor : Fadhilah

Sumber :


TERBARU