> >

Berbasis Data, Menteri Halim Yakin Indonesia Segera Bebas dari Kemiskinan Ekstrem,

Kebijakan | 27 Oktober 2021, 22:05 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar yakin Indonesia dapat menghapus kemiskinan ekstrem dengan pembangunan desa berbasis data. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar yakin Indonesia dapat terbebas dari kemiskinan ekstrem pada 2024 dengan pembangunan desa berbasis data.

"Ketika Presiden Joko Widodo mencanangkan 2024 Indonesia nol persen kemiskinan ekstrem, saya mengatakan bahwa itu sangat mungkin terwujud," ujar Menteri Halim pada Rabu (27/10/2021), dikutip dari ANTARA.

Ia mengatakan, pencapaian itu dapat diraih dengan pendekatan pembangunan yang dipandu data mikro di tiap desa

Baca Juga: Asyik, Pemerintah Menambah 1,6 Juta Pekerja Jadi Penerima BSU 2021

"Data mikro ada di desa, itulah yang kemudian Kemendes terus berupaya mendampingi, memfasilitasi agar desa-desa terus melakukan penggalian terhadap data mikro," kata Halim.

Dengan data mikro ini, pemerintah desa dapat menggunakan dana desa dapat digunakan untuk kepentingan umum, bukan demi segelintir orang.

"Dengan data mikro itu, dana desa dapat dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat," ucap Halim.

Menurut Halim, Kemendes PDTT terus melakukan pembaruan data desa berbasis target pembangunan berkelanjutan (SDGs).

"Kemendes PDTT terus melakukan ikhtiar pendampingan kepada desa-desa untuk melakukan pemutakhiran data berbasis SDGs Desa sehingga bisa dideteksi untuk mewujudkan desa tanpa kemiskinan," jelas Halim.

Sesuai Permendesa PDTT Nomor 21 tahun 2020, data desa berbasis SDGs Desa adalah data rinci berupa satu nama satu alamat warga dan keluarga, data wilayah terkecil level RT dan data pembangunan desa.

Data Desa itu dikumpulkan oleh relawan desa, tersedia dan dimiliki oleh desa, serta digunakan oleh desa.

Baca Juga: Keluarkan Kebijakan Baru, Upah Minimum Tak Berlaku untuk Pelaku UMK Mulai Tahun Depan

Halim menyebut, pemutakhiran data desa berbasis SDGs akan membentuk budaya perencanaan pembangunan yang baik.

"Perdebatan dalam musyawarah desa karena data. Perbedaan pendapat juga karena melihat data. Inilah kemudian kita akan menuju satu desa yang perencanaannya berbasis masalah di desa bukan berbasis keinginan segelintir orang," tutur Halim.

Sebelumnya, Gus Halim mengklaim masyarakat telah mengumpulkan data berbasis SDGs Desa dari 60 persen desa di seluruh Indonesia.

Data-data tersebut akan berguna sebagai landasan pengentasan kemiskinan ekstrim hingga nol persen di tahun 2024.

"Alhamdulillah pendataan ini mencapai 60 persen kita yakin desa-desa kita memiliki potensi yang luar biasa. Kami optimistis dengan potensi itu target penanggulangan kemiskinan esktrim di 2024 akan tercapai," kata Halim.

Baca Juga: Prabowo Serahkan 2 Kapal Perang ke TNI AL: Ini Hasil dari Rakyat, Tolong Dijaga

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU