Erick Thohir Sebut Keuangan Garuda Tidak Sehat Saat Garap Rute Internasional
Bumn | 25 Oktober 2021, 08:34 WIBPALEMBANG, KOMPAS.TV- Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyatakan, kondisi Keuangan Garuda Indonesia mulai tidak sehat saat menggarap penerbangan internasional. Ia pun meminta Garuda kini fokus padan penerbangan domestik saja.
Hal itu terlihat dari data penumpang Garuda selama ini, dimana penumpang penerbangan domestik mendominasi. Yaitu sebanyak 78 persen dari total penumpang yang diangkut Garuda. Penumpang domestik juga sudah menyumbang pendapatan Garuda sebesar Rp1.400 triliun.
Sedangkan jumlah penumpang tujuan luar negeri tercatat hanya 22 persen dengan perolehan Rp300 triliun.
“Garuda harus fokus pada domestik, saya yakin akan kembali sehat, tapi perlu waktu cukup lama,” kata Erick seperti dikutip dari Antara, Senin (25/10/2021).
Baca Juga: Garuda Banyak Digugat dan Utang Setumpuk, Pengamat: Prospek Bisnisnya Masih Bagus
Agar Garuda bisa kembali memulai usahanya dengan normal, Kementerian BUMN juga terus mengawal proses restrukturisasi Garuda. Salah satunya adalah negosiasi untuk meminta keringanan pembayaran utang dengan pihak kreditur dan lesson pesawat.
Namun Erick menegaskan, tidak ada negosiasi terkait penyalahgunaan wewenang dan korupsi. Menurut Erick, salah satu potensi korupsi di Garuda adalah saat menyewa pesawat.
“Negosiasi harus dikerasi terutama mengenai leasing/lessor (pihak yang menyewakan) pesawat yang dikorupsi dan harga terlalu mahal,” ujar Erick.
Saat ini, Garuda memilikimu yang sebesar Rp70 triliun. Garuda juga menyewa pesawat kepada 32 lessor.
Baca Juga: Jika Restrukturisasi Utang Gagal, Garuda akan Digantikan Pelita Air
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Antara