Pemerintah Sudah Keluar Ratusan Triliun Rupiah, Sri Mulyani Minta Masyarakat Tetap Taat Prokes
Ekonomi dan bisnis | 21 Oktober 2021, 17:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah divaksin. Lantaran virus Covid-19 masih ada, meski penyebarannya tidak semasif sebelumnya.
Sri Mulyani juga menyebut, pemerintah sudah menggelontorkan dana ratusan triliun rupiah untuk menangani Covid dan memulihkan ekonomi.
"Pemerintah telah mengalokasikan bidang kesehatan ratusan triliun, ini untuk menjaga masyarakat. Dan kita harap masyarakat tetap menjaga prokes karena biaya yang dikeluarkan untuk penanganan Covid-19 sungguh sangat besar," kata Sri Mulyani dalam webinar "Sinergi Pengawasan Nasional Program PC-PEN Tahun 2021", Kamis (21/10/2021).
Sri Mulyani menyampaikan, kasus Covid yang menurun di Indonesia bisa meningkat lagi. Peningkatan kasus bisa terjadi karena normalisasi kegiatan, baik sekolah, bekerja, hingga liburan.
Baca Juga: Kasus Pinjol Yogyakarta, Pinjaman Rp5 Juta Jadi Rp80 Juta Dalam 1 Bulan
"Ini pasti menimbulkan probabilitas atau kemungkinan terjadinya kenaikan kasus. Demikian dengan bila terjadinya apa yang disebut liburan yang menyebabkan masyarakat meningkat mobilitasnya," ujar Sri Mulyani.
Kementerian Keuangan mencatat, realisasi anggaran di klaster kesehatan hingga 15 Oktober 2021 sudah mencapai 53,9 persen atau Rp115,84 triliun dari alokasi Rp214,96 triliun.
"Program untuk penanganan Covid-19 di bidang kesehatan melonjak tinggi, kalau tahun sebelumnya di bawah Rp160 triliun, tahun ini bidang kesehatan mencapai lebih dari Rp214 triliun dan hari ini realisasinya mencapai Rp 115,84 triliun," kata Sri Mulyani.
Anggaran sebesar itu digunakan untuk pembangunan rumah sakit darurat Asrama Haji Pondok Gede, pembagian paket obat untuk masyarakat, biaya perawatan untuk 580.290 pasien, insentif 1,26 juta nakes pusat.
Baca Juga: Luhut Ke Amerika, Bertemu Utusan Khusus Joe Biden Hingga Lobi Investasi Produksi Obat Covid
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :