Rupiah Ditutup Melemah Menyertai Ekspektasi Tapering The Fed
Ekonomi dan bisnis | 12 Oktober 2021, 16:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kurs rupiah ditutup melemah pada perdagangan antarbank pada Selasa (12/10/2021) sore. Hal ini menyertai ekspektasi pelaku pasar terkait kemungkinan pengurangan stimulus oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed).
Nilai tukar rupiah tercatat melemah 10 poin atau 0,07 persen ke Rp14.218 per dolar AS daripada posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.208 per dolar AS.
"Melonjaknya harga energi dan dampak inflasinya membuat The Fed kemungkinan akan memulai pengurangan aset seperti yang direncanakan pada November 2021 dan menaikkan suku bunga pada 2022, meskipun laporan pekerjaan AS pada Jumat lalu mengecewakan," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta pada Selasa, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Prudential Jawab Wanda Hamidah soal Ditipu Asuransi: Sudah Sesuai Plan dan Polis Nasabah
Pada pagi hari Rupiah dibuka menguat ke posisi Rp14.215 per dolar AS. Rupiah bergerak sekitar Rp14.208 per dolar AS hingga Rp14.224 per dolar AS sepanjang hari.
Sedangkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.210 per dolar AS daripada hari sebelumnya Rp14.225 per dolar AS.
Sementara, pergerakan mata uang Asia masih cenderung melemah. Hingga pukul 15.30 WIB, hanya baht Thailand yang masih bertahan di zona hijau setelah melonjak 0,70%.
Won Korea Selatan saat ini menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah ditutup anjlok 0,34%.
Selanjutnya, rupee India turun 0,28%. Lalu, peso Filipina tertekan 0,13% dan dolar Singapura terkikis 0,11%.
Kemudian, yuan China terkoreksi 0,09% serta dolar Hong Kong melemah 0,05% terhadap the greenback.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Antara