Pemerintah Menduga Kenaikan Harga Komoditas Energi Dipicu Acara Konferensi Iklim November Mendatang
Kompas bisnis | 6 Oktober 2021, 03:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) baru akan mengambil kebijakan terkait kenaikan harga komoditas energi pada November mendatang.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Basilio Dias Araujo, pihaknya akan menunggu hasil putusan dari konferensi perubahan iklim dunia (COP26) yang akan berlangsung di Glasgow, Inggris, mulai 1 hingga 12 November 2021.
"Jangan-jangan kenaikan ini hanya sementara karena akan ada pertemuan besar. Jadi keputusan apapun dari pemerintah harus menunggu setelah konferensi di Glasgow, Inggris," kata Basilio dalam program "B-Talk Bussines Talk" Kompas TV, Selasa (5/10/2021) malam.
Basilio juga menjelaskan, kenaikan harga komoditas energi juga disebabkan oleh tren atau keadaan yang sedang terjadi.
Alumni Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini juga menyebut bahwa kenaikan yang terjadi dipicu oleh adanya pertemuan tingkat tinggi pada November mendatang.
Baca Juga: Faisal Basri: Bumi, Air dan Kekayaan di dalamnya Bukan untuk Kemakmuran Haji Isam, Bakrie atau Adaro
"Kita harus melihat tren yang sedang terjadi atau keadaan yang sedang terjadi. Saya melihatnya, sebentar lagi pada 1-12 November itu akan terjadi pertemuan tingkat tinggi," jelasnya.
Konferensi iklim di Inggris, kata Basilio, merupakan momentum pertemuan kelompok-kelompok lingkungan. Mulai dari kelompok yang pro fosil hingga pro non fosil.
Batu bara sebagai produk dari fosil, terang Basilio, kini sedang menjadi musuh global.
Bahkan, Indonesia sekalipun diminta untuk segera face out atau menentang penggunaan batu bara.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV