> >

Jalan Tol yang Hubungkan Mojokerto-Gresik Sepi, Pemerintah Cari Cara Biar Ramai

Ekonomi dan bisnis | 29 September 2021, 10:42 WIB
Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (Sumber: surya.co.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan, volume lalu lintas Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) masih belum memenuhi target. Lantaran, masyarakat lebih memilih lewat jalan nasional yang berada dekat jalan tol yang menghubungkan Mojokerto tersebut.

Hal itu disampaikan Wamen BUMN saat membahas upaya penyelamatan Waskita Karya bersama Komisi VI DPR, Senin (27/9/2021). Sepinya volume kendaraan di tol KLBM pun berdampak pada PT Waskita Toll Road.

"Tol Krian - Manyar ini sodetan dari Mojokerto ke Gresik secara teori baik, tapi ternyata tidak ramai pak, karena ada jalan nasional di situ. Setelah dibuka proyeksi lalin jauh di bawah target," kata pria yang biasa dipanggil Tiko.

Tiko mengatakan, saat ini Kementerian BUMN sedang memikirkan cara untuk membuat tol KLBM mencapai target lalu lintas harian.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Resmikan Jalan Tol Pertama di Kalimantan

"Salah satunya adalah dengan membuat interchange (persimpangan)," ujar Tiko.

Tol KLBM sepanjang 38 km dibagi menjadi 4 seksi yaitu Seksi I (Krian-Kedamean), Seksi II (Kedamean-Boboh), Seksi III (Boboh-Bunder), dan Seksi IV (Bunder-Manyar).

Tol KLBM ini dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), PT Waskita Bumi Wira dengan masa konsesi selama 45 tahun. Waskita Bumi Wira adalah anak usaha Waskita Toll Road dan merupakan cucu usaha Waskita Karya.

Jalan tol ini menjadi akses pendukung peningkatan perekonomian bagi kelancaran logistik, barang dan jasa di wilayah Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik, serta kawasan industri Krian di selatan. Juga memberi dukungan ke daerah pariwisata Jawa Timur.

Tol KLBM juga akan terintegrasi dengan pengembangan kawasan Pelabuhan Gresik. Selain mengurai kepadatan lalu lintas di daerah Legundi - Gresik, tol ini juga memberikan dukungan terhadap kawasan perindustrian utama di wilayah penyangga utama Kota Surabaya.

Baca Juga: Mobil Rusak karena Jalan Tol Berlubang Pascabanjir? Bisa Klaim ke Jasa Marga


 

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU