Dapat Petisi, BRIN Jelaskan Pembenahan Infrastruktur Kebun Raya Bogor
Ekonomi dan bisnis | 28 September 2021, 19:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN menyampaikan perkembangan pengelolaan Kebun Raya Bogor usai mendapat kritik dari sejumlah pihak.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko juga mengapresiasi dan berterima kasih atas perhatian dan kepedulian masyarakat terkait persoalan pengelolaan kebun raya tersebut.
Menurutnya, kebun raya memiliki lima fungsi utama, yaitu konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan. Kelima fungsi tersebut membutuhkan inovasi agar kebermanfaatannya optimal dirasakan publik.
Sementara, terkait kegiatan komersial di kebun raya, Handoko menyatakan, sudah ada sejak dulu. Adanya cafe, guest house dan bahkan hotel, fotografi komersil, menandakan bisnis berlangsung, yang seyogianya sudah tidak asing lagi bagi publik.
“Saat ini seluruh kegiatan komersial dikelola oleh mitra dengan relasi bisnis yang jelas sehingga pendapatan negara lebih optimal, serta pengelolaannya transparan dan akuntabel,” terangnya dalam siaran pers, Selasa (28/9/2021).
Soal pembangunan, Plt. Deputi bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN Yan Rianto menerangkan, hingga saat ini tidak ada bangunan tambahan, kecuali rumah anggrek yang sudah direncanakan oleh para periset sejak beberapa tahun sebelumnya, dan dibangun Kementerian PUPR.
Baca Juga: Kebun Raya Bogor Dibuka Kembali Khusus untuk Masyarakat yang Berolahraga
Bahkan, untuk meningkatkan resapan air, saat ini direncanakan pembongkaran lapangan tenis berbeton dan sebagian bangunan rumah yang dibangun belasan tahun lalu. Perbaikan dilakukan pada jalan dengan batu gico yang terbentang. Perbaikan tersebut dilakukan karena sudah rusak dan berlubang-lubang.
“Jalanan berbatu Gico tersebut tidak sepenuhnya peninggalan lama. Jalur tersebut diperbaiki dan tetap ditampilkan batunya agar memenuhi standar keselamatan pengunjung,” ujarnya.
Selain itu, Yan menjelaskan, fungsi edukasi dan wisata di Kebun Raya Bogor akan menampilkan inovasi guna menggandeng publik seluas-luasnya agar datang berkunjung ke kebun raya.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV