Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Dibangun, Menteri Investasi Jamin Pekerja Indonesia Diprioritaskan
Ekonomi dan bisnis | 15 September 2021, 14:47 WIBKARAWANG, KOMPAS.TV- Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah akan memprioritaskan pekerja dari Indonesia untuk mengisi pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Karawang, Jawa Barat.
Pabrik tersebut adalah milik perusahaan Korea Selatan, PT HKML Battery Indonesia, yang nilai pembangunannya sebesar 1,1 miliar dollar AS atau setara Rp15,62 triliun (kurs Rp 14.200).
Pabrik itu juga bagian dari nota kesepahaman (memorandum of understansing/MoU) antara Indonesia dengan Korsel terkait proyek investasi baterai EV terintegrasi, senilai 9,8 miliar dollar AS atau setara Rp142 triliun.
"Dalam MoU kami juga, kami sudah tekankan kepada mereka bahwa lapangan pekerjaan harus seluas-luasnya untuk dalam negeri, tidak untuk luar negeri," kata Bahlil dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/9/2021).
Pabrik di Karawang itu akan tetap mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA). Namun, hanya untuk posisi tertentu yang membutuhkan keahlian spesifik.
Baca Juga: Jokowi: Indonesia Negara Pertama di Asia Tenggara yang Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik
"Waktu kami bicara dengan Menko-nya di Korea sepakat bahwa lapangan kerja akan diprioritaskan kepada lapangan pekerjaan dalam negeri," ujar Bahlil.
Ia menjelaskan, nantinya proyek investasi baterai EV terintegrasi iljuga akan melibatkan BUMN, perusahaan swasta di daerah, serta UMKM.
"Ini sebagai bentuk arahan Bapak Presiden, baik secara lisan, tertulis, maupun dalam UU Cipta Kerja pasal 90," tuturnya.
Masih bagian proyek investasi tersebut, tahun lalu Hyundai Group membangun pabrik mobil listrik di Kota Deltamas, Cikarang Pusat, Jawa Barat. Menurut Bahlil, pabrik di Deltamas adalah hasil lobi Indonesia dalam kunjungan ke Busan, Korsel, pada November 2019.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :