Minyak Goreng dan Uang Sekolah Picu Inflasi Agustus
Ekonomi dan bisnis | 1 September 2021, 11:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Agustus 2021 sebesar 0,03 persen dibandingkan Juli. Deputi Bidang Statistik Distribusi BPS Setianto mengatakan, inflasi Agustus disebabkan kenaikan harga minyak goreng dan tahun ajaran baru.
"Kemudian di Agustus ini juga merupakan tahun ajaran baru sehingga uang sekolah SD, SMP, maupun uang kuliah juga mengalami peningkatan," kata Setianto dalam konferensi pers virtual, Rabu (01/09/2021).
Setianto menjelaskan, dari sisi kelompok Indeks Harga Konsumen (IHK), pendidikan memberikan andil sebesar 0,07 persen. Sedangkan uang bayaran tingkat SMP menyumbang 0,02 persen dan SMA 0,01 persen.
Dari 90 kota IHK yang didata BPS, terdapat 34 kota mengalami inflasi sedangkan sisanya 56 kota deflasi.
Baca Juga: Jokowi: Inflasi Rendah Juga Bisa Bukan Hal yang Menggembirakan
Inflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 0,62 persen yang dipicu oleh kenaikan harga ikan. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong 1,04 persen, yang disebabkan penurunan harga ikan kembung dan angkutan udara.
"Dari 90 kota yang kita amati, Kota Kendari mengalami inflasi tertinggi 0,62 persen. Yang menyebabkan inflasi tinggi di Kendari antara lain, terkait ikan-ikanan, ikan layang, ikan kembung, selar, ikan, maupun ikan teri," tutur Setianto.
Jika dilihat secara tahunan, inflasi Agustus 2021 tercatat sebesar 1,59 persen dibanding Agustus 2020. Sedangkan inflasi Juli 2021 tercatat sebesar 1,52 persen dibanding Juli 2020. Sementara jika dilihat secara bulanan, Juli 2021 deflasi 0,16 persen dibanding Juni 2021.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :