> >

Sorgum, Pangan Sehat yang Kalah Pamor dengan Gandum Mulai Dikembangkan

Ekonomi dan bisnis | 30 Agustus 2021, 11:29 WIB
Beras sorgum sebagai salah satu sumber karbohidrat masyarakat NTT. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Untuk benih sorgum  sebagai sumber pangan, tanaman yang dihasilkan memiliki batang lebih pendek dan jumlah biji lebih banyak. Dengan batang  lebih pendek membuat tanaman lebih tahan saat tertiup angin.

Nasi Goreng Sorgum (Sumber: Kompas.id/Hendra A Setyawan)

Produktivitas varietas unggul ini 5-6 ton per hektar atau  bisa dua kali  rata-rata produksi tanaman sorgum secara umum. Ditargetkan, varietas ini bisa dikembangkan lagi  menjadi tujuh ton per hektar.

Untuk  benih sorgum yang dikembangkan sebagai pakan ternak, tanaman yang dihasilkan memiliki daun  lebih panjang dan batang  tinggi. Olahan sorgum untuk pakan ternak ini juga dapat disimpan lebih lama.

Sementara tanaman yang dihasilkan dari  benih sorgum manis dapat diolah sebagai bahan baku sirup ataupun gula. Nira dari batangnya ini pun bisa  difermentasi  agar menghasilkan bioetanol yang bisa dimanfaatkan sebagai bioenergi atau  bahan bakar kompor khusus ataupun kendaraan bermotor.

Pengembangan sorgum

Pohon sorgum (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Di lain sisi, dalam pengembangan varietas unggul sorgum, Soeranto mengatakan, keterbatasan lahan untuk pelepasan benih dalam pengujian menjadi kendala. Selain itu, dukungan pendanaan untuk pengembangan varietas ini juga sangat terbatas.

“Untuk sorgum kita hanya mendapatkan dukungan pendanaan Rp 28 juta. Itu kecil sekali sehingga akhirnya kita melakukan kerja sama dengan mitra di luar negeri melalui IAEA (Badan Energi Atom Internasional),” katanya, seperti dikutip dari Kompas.id, Senin (30/8/2021).

Sebelumnya, Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan menyampaikan, pengembangan varietas tanaman unggul menjadi prioritas penelitian di Batan. Itu termasuk pada varietas unggul sorgum.

Sebagai bentuk dukungan, pemerintah  berencana  membangun fasilitas iradiator gamma merah putih. Saat ini baru ada satu iradiator gamma  di Indonesia, yaitu di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Pemanfaatan  sorgum bagi  ketahanan dan kemandirian pangan nasional ini perlu dukungan lebih lanjut. Selain perlu dukungan dana dan infrastruktur riset, diperlukan juga sosialisasi  lebih masif  untuk mengenalkan dan menjadikan sorgum sebagai sumber pangan harian masyarakat.

Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan dengan Memanen Sorgum

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU