> >

Dinas Kabupaten Malang Sebut Anjloknya Harga Cabai Disebabkan Pasokan yang Melimpah.

Ekonomi dan bisnis | 30 Agustus 2021, 09:57 WIB
Ilustrasi: Harga cabai anjlok (Sumber: Kompas.com)

MALANG, KOMPAS.TV - Harga cabai terus merosot dalam beberapa pekan terakhir di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang Budiar Anwar, anjloknya harga cabai lebih disebabkan pasokan yang melimpah.

Saat kemarau, banyak petani menanam cabai. Di sisi lain, daya serap pasar agak berkurang akibat banyak restoran, warung, dan kafe tutup karena pandemi Covid-19.

Untuk gambaran, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi cabai rawit di Kabupaten Malang tahun 2020 mencapai 779.323 ton dan cabai besar 293.024 kuintal. Produksi 2020 lebih besar dari 2019 yang hanya 693.900 kuintal untuk cabai rawit dan 281.565 kuintal untuk cabai besar.

Adapun daerah penghasil cabai rawit tahun 2020 ada di Kecamatan Wajak sebanyak 206.106 kuintal, diikuti Poncokusumo sebanyak 139.240 kuintal dan Tumpang sebanyak 130.578 kuintal.

Baca Juga: Harga Cabai Anjlok, Tanaman Tak Terurus dan Petani Pasrah

Sedangkan, daerah penghasil cabai besar ada di Poncokusumo sebanyak 103.180 kuintal, Karangploso sebanyak 53.113 kuintal, dan Pujon sebanyak 33.725 kuintal.

”Ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Malang, tetapi juga daerah lain. Selama musim kemarau, bulan-bulan ini panenan cabai memang banyak,” ucap Budiar. Pernyataan ini  sekaligus membantah bahwa ada cabai dari luar daerah yang masuk ke Malang, dilansir dari Kompas.id, Minggu (29/8/2021).

Menurut Budiar, sejauh ini Kabupaten Malang sudah bekerja sama dengan industri makanan untuk menyerap produk pertanian. Namun, hal ini masih terbatas pada komoditas kentang. Adapun untuk cabai belum terjalin, tetapi sudah ada rencana kerja sama serupa.

Dinas berharap petani bisa lebih jeli melihat situasi. Hal ini mencakup bagaimana menanam komoditas cabai secara berbeda sesuai kebutuhan pasar sehingga saat panen raya harganya tidak anjlok.

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU