Wow! Percetakan Raup Untung dari Tren Cetak Sertifikat Vaksin, Capai Rp 5 Juta Perhari
Ekonomi dan bisnis | 5 Agustus 2021, 10:35 WIBLEBAK, KOMPAS.TV - Eru Rahman (25), pengusaha percetakan di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, meraup untung lebih dibandingkan dari hari-hari sebelumnya.
Ia menerima banyak permintaan untuk mencetak sertifikat vaksin.
Belakangan, memang ramai mencetak sertifikat vaksin menjadi seukuran KTP, ini menyusul ditetapkannya sertifikat vaksin sebagai syarat perjalanan hingga syarat untuk makan di warteg.
Dalam satu hari, Eru bisa mencetak ratusan sertifikat vaksin. Baik sertifikat dosis pertama maupun kedua. Sertifikat vaksin itu dicetak menjadi kartu dengan blangko seukuran KTP.
"Paling banyak pernah 200 kartu yang dicetak dalam sehari," kata Eru kepada Kompas.com di Rangkasbitung, Rabu (4/8/2021).
Satu kartu dihargai Eru dengan biaya Rp 25.000, dengan lama proses satu hingga dua hari. Permintaan tinggi sehingga ada antrean cetak.
Total-total, Eru bisa meraup untung 5 juta perhari dari cetak sertifikat vaksin.
Baca Juga: Tanggapan Pemilik Warteg Soal Kewajiban Sertifikat Vaksin Covid-19 Bagi Pengunjung
Eru mengaku percetakan miliknya sempat lesu akibat pandemi. Namun, kini kembali menggeliat lantaran banyak masyarakat yang mencetak sertifikat vaksin menjadi kartu.
"Omzet jutaan, satu kartu kan 25.000 rupiah, dikalikan saja ratusan kartu perhari," kata dia.
Kendati begitu, Eru tak sembarangan mencetak. Ia menjaga kerahasiaan data pelangganya. Eru mengatakan tidak semua permintaan cetak sertifikat vaksin dia layani.
Ia terlebih dahulu melakukan cek dan memastikan apakah sertifikat vaksin tersebut asli atau tidak sebelum dicetak. "Pernah ada yang mau bayar Rp 100.000 minta buatkan kartunya, tapi dia belum vaksin, saya tolak, itu pemalsuan namanya," terang Eru.
Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV