Bisnis Kargo Jadi Tumpuan Utama Pendapatan Usaha Garuda Indonesia di Tengah Pandemi
Ekonomi dan bisnis | 16 Juli 2021, 14:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Maskapai penerbangan Garuda Indonesia berupaya mengoptimalkan pemulihan kinerja di tengah kondisi pandemi Covid-19 dengan memaksimalkan pangsa pasar angkutan logistik. Hal tersebut sejalan dengan proyeksi pertumbuhan sektor ekspor nasional yang diperkirakan akan terus meningkat.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik yang mencatatkan konsistensi peningkatan trafik ekspor Indonesia pada bulan Juni 2021 lalu dengan keberhasilan angka pertumbuhan hingga 54,46 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengungkapkan tren pertumbuhan sektor ekspor nasional menjadi momentum penting dalam upaya optimalisasi lini bisnis penunjang, terutama melalui bisnis kargo dan charter.
“Secara konsisten, perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan angkutan kargo yang semakin menjanjikan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (16/7/2021).
Pada akhir tahun 2020 lalu, perusahaan berhasil mencatatkan angkutan trafik kargo udara yang menyentuh level 99 persen dari performa angkutan kargo pada periode sebelum pandemi.
Baca Juga: BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham Garuda Indonesia
Adapun, Irfan menyampaikan bahwa tidak dapat dipungkiri, situasi pandemi mendorong terjadinya shifting behaviour pada tren bisnis industri penerbangan, dimana kini, lini bisnis kargo menjadi salah satu tumpuan utama pendapatan usaha Garuda Indonesia.
Hal itu menyusul penurunan trafik angkutan penumpang yang merupakan imbas kondisi pandemi yang berlangsung sejak tahun lalu.
“Tentunya berpengaruh signifikan terhadap perfoma kinerja finansial perusahaan sepanjang tahun 2020,” katanya.
Melalui penyampaian laporan keuangan tahun buku 2020, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$ 1,4 miliar yang ditunjang oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar US$ 1,2 miliar, pendapatan penerbangan tidak berjadwal US$ 77 juta, dan lini pendapatan lainnya sebesar US$ 214 juta.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV