Sektor Pariwisata Sudah "Stuck", PPKM Darurat Diharapkan Efektif dan Tuntas
Ekonomi dan bisnis | 13 Juli 2021, 14:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansja, mengatakan, Asita memaklumi keputusan pemerintah untuk menunda program pembukaan kembali kunjungan turis internasional dengna skema Travel Corridor Arrangement.
"Sejumlah negara sudah memblokir kunjungan dari Indonesia sekarang. Singapura dan Uni Emirat Arab, misalnya. Situasinya di global pun sedang susah, meskipun beberapa negara lebih mampu mengendalikan pandemi Covid-19," tuturnya, seperti dikutip dai laman Kompas.id (13/7/2021).
Hanya saja, dia mengakui, PPKM darurat beserta penundaan program yang mendatangkan mobilitas wisatawan akan menyebabkan industri pariwisata semakin terpuruk. Kunjungan wisatawan domestik juga susah diperoleh.
"Kami berharap PPKM darurat efektif dan tuntas. Jangan terlalu panjang. Kami dan semua sektor industri lainnya kini sudah stuck," kata dia.
Baca Juga: Sandiaga Uno Tunda Program Bekerja dari Destinasi Pariwisata
Sementara, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menyampaikan, pemerintah bisa meringankan beban pengusaha melalui penangguhan atau keringanan pembayaran kewajiban industri kepada negara, seperti listrik dan pajak.
"PPKM darurat sudah pasti akan menurunkan okupansi kamar kembali. Masa darurat ini telah berlangsung 1,5 tahun dan pelaku industri sudah merasakan bahwa kesenjangan pendapatan - pengeluaran sudah semakin besar. Kami pun sudah tidak bisa menabung," terangnya.
Berdasarkan situasi itu, dia khawatir pengusaha kembali merumahkan atau memutus hubungan kerja para pekerjanya. Sebab, pengusaha sudah sulit bertahan.
Baca Juga: Pemkot Denpasar Bali Gencarkan Pemulihan Pariwisata di Tengah Pandemi
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : KOMPASTV