Ganjar Sebut 440 Perusahaan di Jateng Terdampak Pandemi, Belasan Ribu Pekerja Kena PHK
Ekonomi dan bisnis | 17 Juni 2021, 14:49 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, ada ratusan perusahaan di Jawa Tengah yang terdampak pandemi Covid-19. Perusahaan itu bergerak di berbagai sektor.
Jateng merupakan salah satu pusat industri di Indonesia. Bahkan banyak investor yang mengalihkan pabriknya ke Jateng karena upah buruh yang murah.
"Dampak kemudian ada 440 perusahaan garmen, tekstil, mebel dan barecore yang terdampak cukup serius. Hari ini beberapa perusahaan tekstil mulai terkena problem hubungan dengan perbankan, karena beberapa menggunakan bank asing," kata Ganjar dalam acara virtual Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI), Kamis (17/06/2021).
Baca Juga: Tutup 50 Gerai dan PHK Karyawan, Bata Optimistis di 2021 Penjualan Tembus 10 Persen
Ganjar menjelaskan, kesulitan keuangan yang dialami ratusan perusahaan tersebut, juga ikut berdampak kepada para karyawannya. Menurut Ganjar, ada 11.438 pekerja yang di PHK, serta 36.132 pekerja yang dirumahkan.
Kemudian ada 65.874 pekerja yang merasakan dampak berupa pengurangan jam kerja hingga insentif.
"Unsur yang menyebabkan ketidakpastian ini adalah krisis tenaga kesehatan dan alat medis, berhentinya aktivitas dan kinerja ekonomi. Ekspor-impor terkontraksi dan laju ekonomi menurun, tenaga kerja dan konsumsi di berbagai sektor tidak terserap," jelasnya.
Alhasil, angka kemiskinan di Jateng pun ikut meningkat. Ganjar memperkirakan, angka kemiskinan di Jateng meningkat antara 13,40 sampai 12,30 persen di tahun 2020. Serta 11,94 sampai 11,02 persen di tahun 2021.
Baca Juga: PLN Akhirnya Bantu Lunasi THR 113.000 Pekerja Alih Daya
"Angka kemiskinan meningkat, angka pengangguran meningkat. Dan 10 daerah tujuan pemulangan pekerja migran kita cukup banyak, dan kami coba kendalikan," ujar Ganjar.
Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV