Harga Bahan Pokok di DIY Masih Fluktuatif, Ini Penyebabnya
Ekonomi dan bisnis | 28 Mei 2021, 17:59 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Harga bahan pangan pokok di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih fluktuatif. Harga fluktuatif itu masih tercatat pada Minggu terakhir Mei 2021.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yanto Apriyanto, pemciu fluktuasi harga bahan pokok di DIY karena permintaan konsumen masih tinggi dan ketersediaan pasokan bahan pangan seiring musim panen.
“Namun harga-harga bahan pokok itu masih di bawah harga eceran tertinggi (HET),” ujarnya, Jumat (28/5/2021).
Baca Juga: Sebagian Harga Bahan Pokok di Kendari Masih Mahal
Sejumlah komoditas yang mengalami fluktuasi harga, antara lain, gula pasir Rp12.300 per kilogram yang masih di bawah harga acuan Rp12.500 per kilogram, minyak goreng Rp13.700 menjadi Rp14.300 per liter, daging sapi dari Rp120.000 menjadi Rp123.300 per kilogram, daging ayam broiler dari Rp34.700 menjadi Rp37.300 yang di atas HET sebesar Rp35.000 per kilogram, telur ayam dari Rp23.500 menjadi Rp24.000 per kilogram atau sesuai HET yang diberlakukan, serta cabai merah keriting dari Rp16.700 menjadi Rp18.000 per kilogram.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan atau tekanan harga terjadi pada cabai merah besar dari Rp26.000 menjadi Rp24.700 per kilogram, cabai rawit merah dari Rp29.300 menjadi Rp25.300 per kilogram, dan bawang merah dari Rp26.000 menjadi Rp25.300 per kilogram yang masih di HET Rp32.000.
“Walaupun fluktuatif, kenaikannya masih wajar, tidak bergejolak,” ucapnya.
Untuk ketersediaan gula pasir, ia juga memastikan aman karena dalam waktu dekat akan memasuki masa giling.
Baca Juga: Keren! Siswa Bongkar Celengan untuk Sedekah Beli Bahan Pokok
Ia mengungkapkan, komoditas bahan pokok di DIY mengalami peningkatan permintaan karena memasuki musim hajatan. Meskipun demikian, ia memastikan secara umum komoditas bahan pokok di DIY mencukupi.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV